BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Masih ada waktu satu tahun jelang pesta demokrasi pemilihan Walikota Pekanbaru. Berbagai nama mulai bermunculan memanaskan gelanggang politik, termasuk incumbent.
Firdaus MT yang masih menjabat sebagai Walikota terang-terangan bakal ikut bursa memperebutkan status orang nomor satu di Pekanbaru. Tidak terkecuali, Ayat Cahyadi. Kader PKS yang saat ini mendampingi Firdaus MT juga dikabarkan bakal maju sebagai Walikota Pekanbaru.
Menurut Pengamat politik, Peri Pirmansyah kembali majunya incumbent atau petahana bukan kabar yang mengagetkan. Dosen Tata Negara di Fakultas Ilmu Hukum UIN Suska Riau ini menilai sah-sah saja Walikota atau Wakil Walikota Pekanbaru saat ini kembali ikut persaingan untuk Pilwako 2017. “Tidak ada masalah,” sebutnya, Senin (29/02/2016).
Hanya saja menurut Peri Pirmansyah incumbent diuntungkan dengan sosok yang sudah terlebih dahulu dikenal masyarakat. Berbeda dengan nama-nama baru yang mesti mensosialisasikan diri agar dikenal calon pemilih.
Kendati demikian, Incumbent atau pertahana memiliki kelemahan. Bahkan dapat berpeluang kalah dalam Pilwako 2017 mendatang. “Karena tidak ada jaminan incumbent selalu menang. Kita bisa lihat ada banyak incumbent yang kalah pada Pilkada serentak sembilan daerah di Riau kemarin,” katanya.
Menurut Peri kelemahan yang paling jelas terletak pada masa tugas para incumbent. “Jika selama menjabat ternyata banyak kesalahan atau janji-janji kampanye yang tidak terwujud. Pemilih pasti akan berfikir, untuk memilihnya. Karena mereka mempertaruhkan nasib lima tahun mendatang,” katanya.
Hal ini pula kemudian yang akan dimanfaatkan pesaing pada Pilwako Pekanbaru nantinya. “Para rival pasti akan melihat lima tahun masa kepemimpinan incumbent apa saja yang sudah dibuat. Kalau ternyata banyak kesalahan ini tentu akan menjadi sasaran empuk, agar incumbent kalah,” katanya.
Tentang Pilwako Pekanbaru 2017, Peri sendiri melihat akan banyak nama yang mencuat. Hanya saja saat ini masih atau sedang membangun kekuatan dalam bersaing pada Pilwako mendatang. “Akan banyak wajah dan nama baru. Hanya saja sekarang masih malu-malu, belum menonjolkan diri,” tuturnya.
Kepada masyarakat Peri berpesan agar tidak gampang tergiur apalagi menjual suara. “Demi Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu, jangan lah. Karena yang akan dipertaruhkan itu lima tahun. Harus lihat betul-betul seperti apa calon yang akan memimpin Pekanbaru kedepannya nanti. Agar tidak menyesal,” katanya.
Penulis: Riki