BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah orang miskin di Riau meningkat pada September 2013 menjadi 522,53 ribu jiwa dibandingkan periode September 2012 sebanyak 481,31 ribu jiwa.
“Secara relatif terjadi kenaikan 8,05 persen pada september 2012 menjadi 8,24, persen pada september 2013. Naiknya 0,37 persen” kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad, di Kantor BPS, Pekanbaru, Kamis (2/12/2013).
Dikatakatan Mawardi, selama periode satu tahun terahir September 2012-September 2013, penduduk miskin di pedesaan bertambah 34,32 ribu jiwa dan di perkotaan bertambah sebesar 6,3 ribu jiwa.
“Ini mengalami pergeseran yang cukup berarti pada september 2013, persentase penduduk miskin di desa naik jadi 9,95 persen, dan kota tetap dalam presentase yang sama 6,68 persen,” terangnya.
Ditambahkan Mawardi, selama periode September 2012- September 2013, Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 12,73 persen dari Rp 310.603,- perkapita perbulan pada september 2012 menjadi Rp 350.129,- perkapita perbulan pada september 2013.
“Jumlah orang miskin di Riau lebih sedikit dari Nasional yakni 8,42 persen. Tetapi garis kemiskinan di Riau berbeda banyak dengan Nasional,” terangnya.
Lebih jauh Mawardi menjelaskan, peran komoditas makanan terhadap GK jauh lebih besar dibandingkan peran komoditas makan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap GK pafa september 2013 mencapai 73,72 persen. “Pada september 2013 GKM Riau sebesar Rp 258.100,- dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) sebesar RP 92.029,-,” ungkap Mawardi.
Ditambahkan Mawardi, di Periode September 2012-September 2013, indeks kedalaman kemiskinan mengalami kenaikan, sedangkan indeks keparahan kemiskinan mengalami penurunan. Pada september 2012, indeks kedalaman kemiskinan sebesar 1,128 naik menjadi 1,177 pada september 2013, sedangkan indeks keparahan kemiskinan sebesar 0,246 pada september 2012 turun menjadi 0,243 pada september 2013.
“Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin relatif menjauh pada garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin relatif menurun,” pungkas Mawardi. (Wal)