BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Meski tahun 2016 tren Batu akik tak seheboh 2015. Pengoleksi atau pengagum batu alam ini tetap masih ada, terbukti dibeberapa kedai batu akik tetap ramai pengunjung.
Setidaknya Riau pernah mengunggulkan batu akik jenis laksamana dan solar rokan. Bahkan harga batu ini bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta.
Meski harga batu akik bisa selangit, PT Pegadaian (Persero) menegaskan tidak menerima batu alam tersebut untuk digadaikan. Seperti yang disampaikan Deputi Bisnis Pegadaian Riau, Yulihasman Djamas kepada kru bertuahpos.com. “Kepada kalangan masyarakat untuk tidak membawa berbagai macam jenis batu akik, karena tidak bisa digadaikan,” katanya di ruang kerja, Selasa (16/02/2016).
Djamas menyadari bahwa dikalangan pecinta batu akik, nilainya bisa menembus harga yang fantastis. Hanya saja secara bisnis jika batu akik diterima untuk gadai, maka beresiko. “Karena patokan harganya subjektif. Berbeda dengan emas atau berlian, standar harganya ada dan bisa diukur,” kata Djamas.
Fenomena batu akik ini hampir mirip dengan melambungnya harga beberapa jenis tanaman salah satunya gelombang cinta beberapa waktu dimana harga tanaman itu bisa mencapai puluhan juta, bahkan ratusan juta. Sama seperti batu akik meski harganya sempat melambung tinggi namun berisiko ketika barang itu jatuh tempo, batu tersebut tidak akan laku. “Seperti sekarang, peminat batu akik sudah tidak seramai tahun lalu, itu resikonya,” katanya.
Namun Djamas mengatakan jika pun batu akik yang bisa diterima, itu kalau diikat dengan emas. “Nah batu akik yang diikat dengan emas bisa, tetapi yang dinilai bukan batunya melainkan emas yang jadi pengikat,” katanya.
Seperti diketahui, tren menggadaikan barang awal tahun 2016 ini belum ramai. Mengingat momen liburan akhir tahun 2015 yang sudah berlalu. Djamas mengatakan tren gadai kemungkinan meningkat saat Maret mendatang, mengingat musim ujian akan sekolah dan jadwal masuk perguruan tinggi.
Tahun 2016 ini, Pegadaian Pekanbaru, Provinsi Riau menambah tiga cabang. Yakni berada Pekanbaru, Dumai, dan Kabupaten Pelalawan. Diharapkan ekspansi ini bisa menggenjot raihan laba Pegadaian Riau.
“Karena selama ini kita masih melihat belum semua masyarakat yang dapat dengan mudah mengakses pegadaian. Makanya kita tambah cabang, dan nantinya juga akan ada mobil keliling,” tuturnya. (Riki)