BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Aktivitas perekonomian masyarakat di Nagari Pangkalan dan Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Porpinsi Sumatera Barat, pasca lima hari banjir besar menenggelamkan dua nagari diperlintasan Jalan Nasional Sumbar-Riau itu, masih lumpuh. Mengingat, sawah ladang, kebun, dan pasar tempat masyarakat beraktivitas mencari nafkah masih porak poranda pasca diterjang luapan basang Manggilang, Kasok, Samo dan Maek.
Banjir pada Minggu-Senin (7-8/02/2016) lalu itu, benar-benar memberikan dampak bagi 1.000 Kepala Keluarga, 5.000 jiwa mengungsi, 300 haktare lahan pertanian rusak dan 50 ekor hewan ternak mati di Kecamatan Pangkalan.
Merendam Polsek, Koramil, Kantor Kacab Jari, Puskesmas, Kantor Pos, 3 Sekolah dasar, 4 Mesjid, MTs Negeri, 10 Mushola, Akses jalan Sumbar – Riau terputus selama 18 jam, Korban hanyut, dan kerugian mental serta trauma bagi korban banjir.
“Memang hingga kini aktivitas warga kita masih lumpuh. Namun di Nagari Gunuang Malintang, nampak sebahagian masyarakat sudah mulai ke-pasar dilokasi yang baru. Karena memang pasar rakyat setempat hancur dan tidak bisa dipakai untuk sementara,” jelas Camat Pangkalan Andri Yasmen.
Disampaikan camat, ribuan masyarakat hingga kini masih sibuk memperbaiki dan membersihkan rumah dari sisa-sisa banjir. Kemudian, juga karena sawah ladang tempat masyarakat beraktvitas juga mengalami kerusakan.
Walinagari Pangkalan Diswanto, juga menyebut jika aktivitas perekonomian masyarakat belum pulih. Sehingga, bantuan dari donatur, para hamba Allah, organisasi paguyuban, perkumpulan pemuda, ormas, dan pemerintah serta BUMN, dan BUMD kepada masyarakat Pangkalan sungguh sangat besar artinya untuk kelangsung hidup pasca banjir.
“Kami belum bisa beraktivitas untuk mencari nafkah. Karena masyarakat masih sibuk membersihkan rumah tempat tinggal, kemudian fasilitas umum terutama sekolah dan tempat ibadah. Jadi kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berkenan mengulurkan bantuan bagi kami,” sebut Walinagari.
Diswanto, berharap agar Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan Propinsi Sumatera Barat, dapat terus memberikan bantuan kepada warga Pangkalan yang menjadi korban banjir. Sebab, lahan pertanian, kebun dan ladang juga kolom ikan masyarakat sudah hancur serta rusak diterjang banjir.
“Kita berharap kedepan Pemerintah tetap memberikan bantuan berupa perbaikan fasilitas pertanian seperti sawah, ladang, dan kolom ikan. Tentu sawah yang terkena banjir semua tanamannya akan rusak, ikan akan ikut hanyut bersama air. Maka kita butuh bantuan fasilitas pertanian, berupa benih, bibit ikan, serta alat pengolah lahan, sehingga perekonomian kami bisa kembali mandiri sesudah ini,” pinta Walinagari. (khatik)