BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Maraknya kasus prostitusi khususnya prostitusi melalui media sosial akhir-akhir ini di Pekanbaru, mengegerkan masyarakat yang sering menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu media sosial yang sering digunakan untuk prostitusi online ialah media sosial WeChat.
Pemilihan sosial media WeChat ini tanpa alasan, seperti yang diucapkan oleh SP (20) alias Anggrek, salah seorang pekerja seks komersial (PSK) yang berhasil diwawancarai oleh kru Bertuahpos.com, Kamis (16/3/2017). Perempuan berambut panjang ini menyatakan pemilihan WeChat karena mudahnya dalam menemukan pertemanan baru dengan orang sekitar.
Baca: Bisnis Prostitusi Anak, Tarif Permalam Rp 800 Ribu
“Kalau di WeChat kan ada yang namanya people nearby, aplikasi yang memudahkan kita mencari orang sekitar yang juga menggunakan aplikasi WeChat. Ini juga memudahkan dalam hal promosi,” ujar Anggrek.
Anggrek juga menjelaskan, pemilihan sosial media WeChat karena jarangnya aplikasi ini digunakan oleh orang-orang tua. “Kebanyakan pengguna sosial media WeChat rata-rata anak muda semua. Jadi tidak terpantau dari orang tua. Bahkan ada orang tua yang tidak tahu aplikasi WeChat,” ujar Anggrek.
Baca: Bisnis Prostitusi Anak, Itu Sudah Tren
Selain menyebut orang tua, Anggrek juga menyebut aplikasi WeChat selama ini luput dari pantauan pihak berwajib. “Pihak berwajib hanya memantau sosial media yang umum dipakai orang banyak dari segala umur. Seperti BBM, twitter, FB dan juga IG. Sedangkan untuk WeChat, tidak semua pihak berwajib tahu. Ini karena pihak berwajib mengira pengguna aplikasi WeChat sangat sedikit,” tuturnya.
Baca: Sosmed Wechat Sering Digunakan Untuk Prostitusi
Anggrek juga mempertegas, setiap pria hidung belang yang ingin mencari PSK, pasti akan mencarinya via WeChat. Hal ini dikarenakan di setiap status yang dibuat di setiap profil pengguna, mempertegas jika ia merupakan pekerja seks komersial.
Penulis: Teguh Asrin