BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PAYAKUMBUH – Minat masyarakat petani padi terhadap Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kota Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat tahun 2017 lalu jauh menurun dibanding pada tahun 2016.Â
Â
Untuk tahun 2016 dari 31 kelompok tani ikut AUTP yang tersebar di 5 Kecamatan di Kota Payakumbuh dengan luas lahan sawah petani 779 hektare dengan jumlah premi bayar petani mencapai Rp 28.044.000 juta.
Â
Sementara pada tahun 2017 dari 31 kelompok tani yang ada tersebar di Lima Kecamatan di Kota Payakumbuh, hanya sebanyak 94.94 hektare sawah petani yang ikut Asuransi Usaha Tani Padi dengan jumlah premi yang dibayarkan Rp 3.418.146 juta. Hal ini jauh menurun dibanding pada awal dimulainya AUTP pada tahun 2016 lalu.
Â
“Memang pada tahun 2017 kemarin, sedikit sekali jumlah petani kita yang ikut dengan AUTP. Dibanding tahun 2016, jauh sekali turunnya,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Payakumbuh, Syahril, Selasa (20/2/2018) kepada wartawan dikantornya.
Â
Disampaikannya, pada tahun 2016 ada sebanyak 50 orang petani mengajukan klaim AUTP karena sawah miliknya mengalami kekeringan. Dari seluruh klaim petani kepada PT. Asuransi Jasindo sudah dicairkan hanya berselang 1 bulan sejak diajukan klaimnya oleh petani.
Â
“Total klaim masyarakat petani pada tahun 2016 pada 4 kelompok tani dengan luas lahan yang mengalami kekeringan seluas 14.778 hektare dengan nilai klaim total Rp 88.668.000 juta,” jelasnya Kadis.Â
Â
Sementara sebut Kadis, pada tahun 2017 hanya ada satu orang petani yang mengajukan klaim karena padi disawah milik petani diserang penyakit Blast seluas 0,75 hektare. “Untuk tahun 2017 hanya satu yang mengajukan klaim,” sebutnya.Â
Â
Disampaikannya, setiap pertani perhektare sawah hanya membayar Rp 180.000 ribu. Dari jumlah iuran AUTP yang dibayarkan itu, petani hanya membayar 20 persen dari besaran jumlah itu yakni 36000 rupiah setiap kali musim panen. Sedangkan selebihnya disupsidi oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.Â
Â
“Petani sedikit sekali membayar setiap kali musim panen perhektare. Hanya 20 persen saja, selebihnya disupsidi oleh Pemerintah. Maka kita berharap masyarakat petani kita bisa terus mendaftar sebagai peserta AUTP ini,” harap Kadis.
Â
Melalui Asuransi Padi ini disampaikan Syahril, masyarakat petani bisa mendapatkan jaminan atas kerugian yang dialami akibat bencana dan wabah penyakit seperti kekeringan, kerusakan akibat banjir, galodo dan penyakit hama berbahaya lainnya.
Â
Kemudian dengan Asuransi Padi diharapkan meningkatnya swasembada pangan dan ketahanan pangan. Meski sebenarnya sebut Syahril, Kota Payakumbuh sudah swasembada dan surplus sebanyak 5000 ton pertahun.
Â
“Produksi padi kita pertahun mencapai 36.000 ton. Konsumsi kita 115 kg beras rata-rata perorang perkapita pertahun. Jadi kita surplus beras sekitar 5000 ton pertahun. Dengan begitu kita punya cadangan beras untuk 4 bulan,” sebutnya bangga. (bpc15)Â