BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menegaskan agar Pemerintah Provinsi Riau tidak lagi ‘bermain mata’ dengan perusahaan yang terlibat dalam kasus pembakar lahan di Riau.
Ketua Harian LAM Riau, Al Azhar menyebutkan siapapun pemilik dan di manapun perusahaannya, inilah saat jika pemerintah Riau ingin menunjukan keberpihakannya kepada masyarakat.
“Kami meminta betullah kepada pemerintah, tolong jangan lagi bermain mata. Ini juga sesusai dengan warkah yang kita keluarkan sebelumnya,” katanya kepada bertuahpos.com, Rabu (07/10/2015).
Menurut Al Azhar, ada dua kontribusi perusahaan di Riau terhadap negara. Yakni kontribusi pajak dan kontribusi bencana. Persolannya, dalam teori manapun sudah terlihat bahwa, pajak yang mereka sumbangkan tidak sebanding untuk membayar bencana yang sudah dialami masyarakat. “Kan tidak seimbang dengan biaya pemulihannya,” sambungnya.
Sejauh ini, Al Azhar, LAM sudah mengingatkan aparat kepolisian untuk bersungguh-sungguh menuntuskan masalahan ini. Jangan sampai pada saat situasi tidak terkendali, justru masyarakat Riau yang menjadi korban.
Wajar jika LAM khawatir, ujuk-ujuk akan ada tindakan anarkis dari masyarakat Riau dalam menyikapi perlawanan ini. Salah satu bentuknya adalah, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah Riau.
“Itulah bentuk anarkisme dalam bernegara. Apapun yang diucapkan pemimpin, sudah tidak ada respek yang baik lagi dari masyarakat. Kami hanya bisa mengingatkan pemerintah,” sambungnya. (Melba)