BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru menjadi magnet pemilik bisnis hiburan mendirikan usaha. Seperti tempat karaoke, movie box, bahkan penginapan kelas melati marak berdiri.
Hanya saja masyarakat mulai resah. Pasalnya kadang lokasi ini disinyalir kerap dijadikan sebagai tempat mesum bahkan menyediakan minuman keras. Tidak jarang pula saat aparat menggelar razia, ada pasangan yang belum resmi sebagai suami istri melakukan asusila. Atau bahkan ada pula yang kedapatan menyimpan atau memakai narkotika.
Sehingga tidak sesuai dengan slogan Pemerintah Kota (Pemko) menjadikan Kota Pekanbaru metropolitan madani. Yang senantiasa digembar gemborkan Pemko Pekanbaru.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, Prof Ilyas Husti tak menampik adanya keresahan warga tersebut. Pihaknya juga sudah sampaikan hal itu kepada Walikota Pekanbaru, Firdaus MT. “Saat kita rapat Muspida selalu kita sampaikan agar Pemko tidak sembarang dan mengawasi setiap usaha terutama hiburan di Pekanbaru. Karena visinya bukan metropolitan saja, tetapi juga mewujudkan masyarakat Madani,” katanya, Senin (29/02/2016).
Ilyas menyadari sebagai kota metropolitan, Pekanbaru tidak dapat dibendung dari tumbuhnya industri hiburan. Hanya saja baginya Pemko Pekanbaru harus bisa menjaga marwah di tanah melayu ini. Termasuk dengan memperketat izin kepada para pelaku usaha khususnya hiburan seperti karaoke keluarga, movie box, penginapan dan lain sebagainya.
Hanya saja menurut Direktur Pasca Sarjana UIN Suska Riau ini, tempat hiburan yang disinyalir lokasi mesum tidak hanya tanggungjawab pemerintah. “Termasuk pengusahanya. Karena kita juga lihat dalam MoU ada ketentuan-ketentuan yang mengharuskan pelaku usaha mendukung visi Pekanbaru Metropolitan Madani itu,” katanya.
Tak hanya itu, Prof Ilyas menilai warga juga patut mendorong terciptanya Pekanbaru yang metropolitan madani. Dengan tidak membiarkan atau ikut mengawasi lokasi-lokasi yang diduga sebagai tempat mesum.
Bagi tempat hiburan yang kedapatan sebagai lokasi mesum atau tindakan negatif lainnya. Ilyas meminta pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menindak tegas. Tanpa pandang bulu. “Karena Pekanbaru metropolitan madani tidak bisa hanya pemerintah saja. Pengusaha dan masyarakat harus sama-sama mewujudkannya,” kata Ilyas.
Penulis: Riki