BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rabu (12/4/2017), aksi massa dari Gerakan Gabungan Mahasiswa dan Gabungan Pemuda Riau melakukan long march dan berorasi agar segera menuntaskan korupsi atas pembangunan RTH. Berawal dari Jalan Cut Nyak Dien menuju Ditkrimsus Polda Riau.
Dimana dalam kasus korupsi menduga proyek RTH ini yang melibatkan 2 perusahaan PT. Bahana Prima Nusantara berjumlah Rp 6.350.479.000 dan PT. Bumi Putra Lestari Rp. 8.021.689.000.
“Nilai yang fantastis itu, sangat berdekatan dengan korupsi karena kami menilai anggaran yang dikeluarkan terlalu fantastis hanya untuk pembuatan taman seperti itu, dan itu terlalu sangat berlebihan. kami menduga ada kong-kalikong antara keluarga penguasa di riau saat ini dengan para perusahaan pemenang proyek RTH,” kata Anggi selaku Korlap aksi Demo.
Terkait hal itu para massa meminta kepada Ditreskrimsus Polda Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau untuk segera mengusut tuntas seluruh persoalan dugaan kasus korupsi di Riau, khususnya proyek RTH yang di duga melibatkan A agar Riau. Hal ini harus segera ditangani agar dapat bersih dari kasus korupsi.
Baca: Serbu Ditkrimsus Polda Riau, Direktur Krimsus Janji Akan Berkolaborasi
Aksi ini berlangsung di beberapa titik. Mereka menilai banyaknya kasus korupsi terjadi di sektor keuangan terutama pajak dan perbankan, kemudian bergeser ke ranah politik, terkait dengan sengketa pilkada.
Namun tidak hanya itu, kini telah merambah ke ranah pembangunan daerah yang melibatkan para penguasa melalui dinasty yang telah dibangunnya.
Di Provinsi Riau khususnya, Hingga saat ini masih banyak sebenarnya persoalan-persoalan korupsi di Riau yang belum terselesaikan, belum genap lima bulan hari anti korupsi internasional dilaksankan di Provinsi Riau dan menghasilkan sebuah tugu anti korupsi yang diresmikan sendiri oleh ketua KPK RI, dan naasnya pada hari ini isu dugaan korupsi terhadap pembuatan RTH (ruang terbuka hijau) telah tercium oleh aparat yang berwenang.
Baca: Ratusan Massa Blokir Jalan Sudirman Menuju Gajah Mada
“Negeri yang seharusnya menjadi contoh untuk nasional bahkan internasional dalam hal pemberantasan korupsi, justru menjadi ladang korupsi oleh para penguasa dan para antek-antek kapitalis yang ada di provinsi riau ini,” ujar Anggi selaku Korlap saat berorasi di depan Kantor Ditkrimsus.
Saat aksinya di depan Ditkrimsus, Kombes Pol Jhonny Edison selaku Direktur Kriminal Khusus Polda Riau menjumpai para massa. (Bpc8/ol)