BERTUAHPOS.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo menegaskan bahwa penanganan Karhutla harus dilakukan dengan konsep kolaborasi yang baik, dan tak bisa mengandalkan ego sektoral.
“Bukan waktunya saling menyalahkan dan mencari siapa yang salah tapi waktunya untuk saling bahu membahu,” ungkapnya saat berkunjung ke Pekanbaru, di halaman kantor Gubernur Riau, Senin, 9 Februari 2020.
Dia menambahkan, kondisi perubahan iklim di Indonesia tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kita harus mengakui bahwa kondisi perubahan iklim sangat di rasakan. Di satu sisi, di wilayah Barat Indonesia mengalami musim kemarau, di wilayah Tengah dan Timur terjadi musim hujan,” sebutnya.
Penguatan dalam penanganan Karhutla, lanjut Doni, sudah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 03 Tahun 2020, revisi Inpres Nomor: 11 Tahun 2015. Dalam Inpres ini memberikan kewenangan lebih besar kepada pejabat daerah dengan tugas sebagai Komandan Satuan Tugas.
Hal ini seharusnya menjadi dorongan bagi daerah untuk melakukan penanganan dan pencegahan karhutla, dan dibantu oleh TNI Polri, akademisi, didukung oleh korporasi dan pihak-pihak lainnya.
Pada tahun 2019, Riau menempati urutan ke 7 sebagai provinsi dengan tingkat Karhutla. Dari 90 ribu hektar lebih, 62 ribu diantaranya adalah lahan gambut.
“Seperti diketahui memadamkan api di lahan gambut sangat sulit. Walau sudah dibantu berbagai peralatan, (api) di bawah lahan gambut belum tentu padam,” sambungnya.
(bpc3)