BERTUAHPOS.COM, PEKABARU – Kebijakan Pemerintah Indonesia dan Malaysia ternyata belum berhasil mendongkrak harga Tandan Buah Segar (TBS) Riau. Penguatan yang dimaksud berlaku untuk perdagangan akhir pekan lalu dan awal pekan ini.
“Kita berharap minggu depan penguatan ini berdampak positif terhadap harga TBS Riau,” ujar Kasi Promosi dan Perdagangan Disbun Riau, Rusdi, Rabu (08/04/2015).
Menurut Rusdi, desakan penurunan harga sedikit tertahan oleh kabar bahwa pemerintah tidak jadi menaikkan bea ekspor Crude Pam Oil (CPO).
Hal ini bertolak belakang seperti yang diprediksi oleh Dewan Minyak Sawit Indonesia yang memperkirakan bahwa harga di bulan April akan mengalami kenaikan hingga 720 dollar per ton.
Harga CPO mulai menguat sejak perdagangan Jumat awal April lalu. Menyusul kenaikan harga patokan ekspor (HPE) CPO dari dalam negeri. Menurut Rusdi, pemerintah menaikkan HPE sebesar 3 dollar menjadi 627 dolar per MT yang naik 0,5 persen dibandingkan HPE bulan Maret 2015.
Peraturan HPE baru ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-DAG/PER/3/2015 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar
Dia menyebutkan, keputusan pemerintah ini turut mendukung target pemerintah Malaysia dalam menaikkan harga CPOnya yang sudah jatuh ke posisi terendah 5 tahun belakangan.
“Dalam 6 bulan pertama tahun 2015 pemerintah Malaysia targetkan harga CPOnya naik dalam kisaran RM2500-RM2600. Namun harga CPO kini masih dikisaran RM 2100-RM 2300,” katanya.
Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan signifikan pada awal April lalu. Harga CPO berjangka kontrak di bursa komoditas tersebut terangkat menguat setelah pemerintah RI dan Malaysia memperbarui komitmen untuk menaikkan harga CPO di tingkat global.
Rusdi menjelaskan, harga kontrak tersebut terpantau menguat sebesar 18 ringgit atau setara dengan 0,9 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.184 ringgit per ton. Harga kontrak CPO lain terpantau bergerak cenderung naik. Kontrak April terpantau mengalami peningkatan terbesar yaitu 46 ringgit. (melba)