BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Polres Indragiri Hilir (inhil) dengan tegas, membantah berita mengenai anggota bea dan cukai Tembilahan yang tewas saat menghentikan masuknya pakaian impor bekas dan kantor Polres Inhil dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu tidak benar.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo SIK MSi melalui Kasat Intelkam Polres Inhil, AKP Edy Sutomo SH, Kamis (5/1/2015) dini hari.
“Berita itu tidak benar, tidak ada anggota bea dan cukai yang tewas saat menghentikan peredaran barang bekas impor. Tidak ada juga kantor Polres Inhil yang dibakar,” sebutnya.
Ia juga mengakui banyak orang yang menelpon menanyakan kebenaran berita yang dikueluarkan oleh salah satu media nasional tersebut. Selain itu, mantan Kapolsek Tembilahan Kota ini mengatakan bahwa sudah lama pakaian-pakaian bekas impor tidak masuk lagi ke Kota Tembilahan.
“Sudah lama barang bekas impor tidak lagi masuk ke Kota Tembilahan,” tegasnya.
Sebelumnyam sebuah media nasional memberitakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa ada petugas bea cukai yang tewas saat berusaha menghentikan masuknya pakaian impor bekas. Bahkan, Polres Tembilahan di Riau dibakar oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab karena berusaha mencegah peredaran barang ilegal itu.
“Kita juga ikut berduka atas petugas bea cukai yang ikut tewas di pelabuhan dalam tugas. Bea cukai bekerja luar biasa hingga mempertaruhkan nyawa,” ujar Direktur Jenderal Standardisasi dan
Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo, di Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Kesimpang-siuran pemberitaan tersebut menyusul larangan dari pemerintah untuk masuknya pakaian impor dari luar negri.Bahkan Menteri Widodo dengan tegas mengatakan bahwa pakaian impor bekas merupakan barang ilegal. Ia sangat yakin, pakaian impor bekas itu masuk dari pelabuhan-pelabuhan kecil di Indonesia. Salah satu pintu masuk barang itu, kata Kemendag, yaitu di daerah Tembilahan, Riau.
“Di Riau, Tembilahan, di sana pintu masuk. Bahkan karena aparat kepolisian ikut mencegah, yang terjadi, Polres Tembilahan itu dibakar,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menemukan 216.000 koloni bakteri per gram dalam celana impor bekas. Temuan itu berdasarkan uji laboratorium terhadap celana impor yang diduga terkena cairan menstruasi. Kemendag telah melakukan uji sampel 25 baju dan celana bekas impor yang diambil dari Pasar Senen, Jakarta. Hasilnya, semua pakaian impor itu mengandung berbagai bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.(ezy)