BERTUAHPOS, PEKANBARU – Terkait keluhan petani sawit dan pengusaha sawit di Riau dan Indonesia umumnya, Kadin Indonesia memastikan hal itu sebagai dampak adanya black campaign yang dilakukan lembaga tertentu untuk mengintimidasi CPO Indonesia dan bahkan CPO dunia.
Â
Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Agribisnis dan Pangan, Franky O Wijaya Senin (16/9/13) mengatakan bahwa black campaign tersebut adalah persaingan tidak sehat antara sawit dibandingkan produk lainnya.
Â
“Mereka kuatir dengan product sawit. Sebab kendati kebun sawit dunia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan product kedelai, gandum, jagung hingga bunga matahari,” terangnya.
Â
Data FAO menurut Franki kebun sawit dunia hanya 14 juta hektar saja, kebun kedelai dunia mencapai 102,76 juta hektar, kebun jagung mencapai 163,11 juta hektar, kebun bunga matahari seluas 22,88 juta hektar, kebun gandum seluas 223,40 juta hektar.
Â
Kendati kebun sawit hanya seluas 14 juta hektar saja, namun menurutnya produksi minyak nabatinya (CPO) menyamai produksi minyak nabati dari kedelai atau minyak nabati dari kebun bunga matahari dan jagung yang luasnya mencapai ratusan juta hektar.
Â
Hanya saja, tambahnya, dengan kejadian kabut asap lalu memang menjadi sebuah hal yang tidak etis. Ke depan memang harus ada upaya meminimalisasi warga untuk membuka lahan dengan cara dibakar.
Â
Sinta W Kamdani yang merupakan wakil ketua umum Kadin Indonesia bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim menyebutkan bahwa Kadin sudah menjalin komunikasi dengan dunia agar mereka bisa melihat dengan jelas kondisi sebenarnya di Indonesia. Termasuk mendukung program REDD.
Â
“Namun pemerintah juga perlu melakukan upaya bersama dengan Kadin dalam mengatasi hal itu,” terangnya.
Â
Â
(riauterkini.com)
Â
Â