BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tak diragukan lagi, angka ini adalah angka yang paling populer di se-antero jagad. Baik di belahan barat maupun timur cenderung memusuhinya. Entah punya dasar atau tidak, yang jelas ketakutan ini tampak nyata di mana-mana.
Â
Bukan rahasia lagi jika gedung pencakar langit, yang menampakkan ciri hidup modern, sengaja menghilangkan lantai ketigabelas. Setelah lantai 12 langsung diikuti oleh lantai 14. Begitu pula dengan nomor rumah, setelah angka 11 diikuti nomor 11A, 11B, atau langsung ke nomor 15.
Â
Bahkan jika mengadakan perjamuan, bangsa barat selalu menghindari jumlah undangan 13 orang. Mereka dibayangi ketakutan jika 13 orang berkumpul dalam satu meja, maka salah seorang akan menemui ajal sebelum tutup tahun.
Â
Bangsa Skandinavia mempercayai bahwa angka 13 melambangkan kesialan. Ini berasal dari mitos 12 dewa kejahatan yang bersatu. Koalisi ini belum sempurna tanpa kehadiran dewa ketiga belas, Loki. Dalam formasi 13 dewa inilah kekuatan kejahatan menyebar dan mampu bersarang di hati manusia.
Â
Sedangkan para pemuka agama pada era lama membenci angka 13 karena identik dengan kewanitaan. Angka 13 mengingatkan pada siklus menstruasi wanita dalam hitungan kalendar bulan.
Â
Mitos ini diperkuat dengan adanya pemujaan para dewi yang dilakukan pada tanggal itu. Sebagaimana bangsa Skandinavia, pemeluk Hindu menganggap berbahaya jika 13 orang berkumpul dalam satu tempat.
Â
Meski tak ada penjelasan rasional, ketakutan terhadap angka 13 ini tak kian surut. Apalagi dengan temuan-temuan yang ada. Seperti misalnya tragedi Apollo 13. Nama pesawatnya saja sudah melekatkan angka sial ini.
Â
Apa yang terjadi pada misi prestisius tersebut? Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada tanggal 13 April 1970 pada pukul 13:13, dari landasan bernomor 39 (kelipatan tiga dari 13) ini harus menemui nasib naas. Fakta ini bisa diartikan macam-macam. Yang jelas fenomena 13 sebagai angka sial masih terasa hingga detik ini. (jss)