BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Setiap tahunnya dan menjelang ramadan, di Pekanbaru selalu mengadakan Mandi Balimau atau Petang Megang serta ziarah kubur.
Adanya ritual tersebut membawa berkah tersendiri bagi masyarakat yang berjualan bunga rampai dadakan. Para penjual bunga tersebut kini juga sudah tumpah ruah hingga ke trotoar jalan. Seperti yang terpantau oleh bertuahpos.com di Jalan Hangtuah tepatnya di depan Pasar Sail, Senin (15/6/2015)
Sari selaku pedagang Bunga Rampai kepada bertuahpos mengakui bahwa hal ini sudah keempat kalinya dirinya berjualan dilapak yang sama setiap tahunnya.
“saya udah empat kali jualan disini tiap tahunnya, pembelinya ramai dari semua kalangan laki-laki dan perempuan, remaja anak SD juga ada,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, menjual bunga rampa ini tak hanya digunakan untuk berziarah kubur saja, tetapi juga digunakan untuk ‘mandi balimau’ yang selalu diadakan sebelum melaksanakan ibadah puasa tiba.
“Kalau saya jualnya dibagi menjadi dua, satu bungkusan air berisi bunga itu untuk ziarah kubur, kalau bunganya aja yang dibungkus daun pisang itu untuk mandi saya jual Rp 5 ribu sebungkus,” katanya lagi.
Sementara itu Epi warga yang membeli bunga rampai mengatakan selalu menjalankan tradisi mandi balimau setiap tahunnya sebagai bentuk suka cita menyambut datangnya bulan puasa.
“Mandi balimau di rumah, diluar pasti macet nanti, tapi tiap tahun memang selalu balimau, untuk menambah semarak puasa saja. Memang dalam Islam tak ada acra seperti ini karena tradisi aja kalau gak dirayakan terasa gak ada bedanya dengan hari biasa,” katanya
Sebagaimana diketahui, Bunga rampai adalah beberapa jenis bunga harum yang dicampur menjadi satu yang terdiri dari mawar, irisan jeruk purut, melati,kamboja, kenanga, irisan daun pandan dan minyak wangi.
Bunga rampai biasanya di gunakan untuk ziarah kubur dan sebagian masyarakat memakainya untuk menjalankan tradisi mandi balimau dirumah sebagai simbol pembersihan diri dan pembersihan hati. (nova)