BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) menilai Kebijakan Asian Fasific Resource International Limitid (APRIL) dalam pengelolaan hutan lestari atau Sustainable Forest Management Policy (SMFP) hanya sekedar janji saja. Bahkan dari beberapa komitmen yang dibuat hanya satu yang dijalankan, dan itupun bermasalah.
“Komitmen RAPP (APRIL) yang menggembar-gemborkan moratorium di lahan konsesi hanya omong kosong saja, faktanya penebangan hutan alam dan penggalian kanal hingga saat ini masih berlanjut. Dan dilakukan oleh unit-unit lain yang menjadi mitra bisnisnya,†ujar Sekjen JMGR Isnadi Esman, Rabu (28/1/2015) saat bincang pagi di Kantor BertuahPos.com
“Sehingga ini akan memicu kerusakan hutan dan lahan gambut, serta konflik sengketa lahan akan terus berlanjut. Padahal hari ini, pas satu tahun SMFP,” ungkapnya.
Fakta lain, lanjut Isnadi, JMGR juga menemukan pada akhir bulan Februari 2014 lalu PT RAPP, anak grup APRIL melakukan penebangan hutan alam, penggalian kanal, dan penyerobotan lahan kelola masyarakat. Serta melakukan land clearing di area gambut dalam wilayah Desa Bagan Belubur. Padahal desa ini sudah dikeluarkan dari area konsesi RAPP sesuai dengan SK. 180/Menhut-II/2013.
“Hal ini bertolak belakang dengan komitmen APRIL dalam melakukan moratorium pada kawasan gambut yang berupa penggalian kanal dan kegiatan infrastrukturnya,” tambah Isnadi.
Dijelaskannya, meski tim terpadu telah dibentuk untuk menyelesaikan kasus ini, RAPP tetap melakukan penebangan hutan alam dengan dikawal sejumlah Brimob pada Sabtu 17 Mei 2014 lalu. Ujung-ujungnya, sejumlah warga yang melakukan protes dipukuli, karena meminta pihak RAPP menghentikan operasional.
Aris Fadila, Warga Kelurahan Teluk Belitung, Pulau Padang mengaku dirinya juga sempat dipukul dibagian telinga kanan. Atas tindakan itu, 5 hari setelah itu, tepatnya di tanggal 22 Mei 2014 Tim terpadu turun kelapangan bersama pejabat pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.
“RAPP bersikukuh bahwa hutan alam yang mereka tebang adalah miliknya,” ujarnya, Kata Isnadi, Aris juga ikut turun langsung dalam aksi penolakan operasional RAPP tersebut.(melba)