BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Riau menyayangkan sempat adanya kelompok diduga LGBT yang benaung di bawah organisasi sosial OPSI, terlambat dideteksi oleh Pemko Pekanbaru. Namun langkah tegas dengan melakukan penggerebekan, sudah mendapat sambutan positif dari masyarakat adn MUI sendiri.
“Kami mengapresiasi walaupun, Pemko Pekanbaru sempat kecolongan mengenai masalah ini. Bagaimanapun soal LGBT ini sudah dinyatakan sikap tegas harus dibasmi,” ujar Ketua MUI Riau, Prof. Dr. Nazir Karim, MA kepada bertuahpos.com, Jumat, 18 Januari 2019 di Pekanbaru.
Nazir mengusulkan setiap orang yang diduga terlibat dalam kelompok LGBT ini sebaiknya dilakukan pembinaan di tempat rehabilitasi khusus, mengingat walau bagaimanapun, mereka tersebut adalah bagian dari warga negara. “Bagaimanapun mereka harus dibina,” katanya.
Langkah pembinaan yang harus dilakukan oleh Pemko Pekanbaru juga harus tepat sebab masalah ini berkaitan dengan mental secara menyeluruh. Sebab jika tidak dilakukan upaya pembinaan, orang-orang seperti ini masih akan tetap membangun kelompok kecil sehingga membahayakan generasi muda berikutnya.
Dia menambahkan, kecenderungan indikasi munculnya kelompok yang diduga LGBT pada mulanya bisa saja dari ikut-ikutan, kemudian merasa nyaman dan lalu bertahan mengkampanyekan diri. Artinya masalah mental pada dini seseorang sangat dominan mudah dipengaruhi.
Oleh sebab itu penting adanya semacam tempat rehabilitasi khusus untuk menangani masalah seperti ini. “Inikan ada semacam ajakan atau ikut-ikutan dari kebudayaan Barat. Nah, hal seperti inilah yang harus dijauhkan dari mereka dan anak-anak lain yang belum terjangkit dalam kelompok ini. Semuanya ada di tangan pemerintah. Oleh sebab itu kami mendorong agar pemerintah bisa bertindak lebih keras dan tegas,” tutur Nazir Karim. (bpc3)