BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau setuju bahwa ketegasan dalam kebijakan menjadi salah satu faktor dalam penyerapan pasokan minyak sawit dalam negeri, terutama Riau. Apalagi pasar minyak sawit hingga kini masih terkendala pada persyaratan yang berkaitan dengan sustainability di negara-negara Eropa dan Amerika.Â
“Oleh karenanya agar peningkatan harga CPO dapat tercapai pemerintah harus lebih tegas lagi, diantaranya dengan memberikan sanksi bagi yang tidak menerapkan,” ujar Kasi Promosi dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Rusdi, kepada bertuahpos.com, Selalasa (10/03/2015).
Â
Rusdi menilai, ada benarnya penyataan diutarakan sejumlah prediksi dari pengamat pemasaran CPO. Mereka menyampaikan bahwa selama ini Indonesia masih kurang serius dalam melaksanakan kebijakan mandatori biofuel.Â
Â
Menurutnya, pemerintah Indonesia dianggap masih terlalu lunak dan hanya meminta kepada Pertamina untuk meningkatkan penggunaan biodiesel tanpa ada pemberian sanksi tegas bagi kalangan industri yang tidak menerapkan kebijakan tersebut.
Â
Sementara itu dia melihat, kenaikan harga CPO global pada pekan ini tidak lain karena didukung oleh keseriusan pemerintah Indonesia dan Malaysia selaku dua negara penghasil CPO terbesar dunia untuk, menjalankan program penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar (biofuel).Â
Â
“Program biodiesel ini dinilai merupakan kunci jawaban untuk menstabilkan harga minyak sawit (CPO) tahun ini,” tambahnya. (melba)