BERTUAHPOS.COM, LAMAPULUH KOTA – Kembali anjloknya harga Gambir sejak seminggu terakhir bisa dipastikan membuat daya beli masyarakat di Kecamatan Kapur IX, Pangkalan, dan umumnya Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, lesu.
“Baru seminggu ini harganya jatuh hingga Rp 25-35 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya harga sangat bagus diangka Rp 57-73 ribu perkilogram. Kami tidak tahu pasti apa penyebabnya,” sebut salah seorang petani Gambir, Verdi, di Talang, Kecamatan Kapur IX.
Beredar cerita dimasyarakat petani Gambir, dimana anjloknya harga Gambir dipengaruhi persoalan Pajak di India, kemudian juga turunnya nilai mata uang India, dan adanya Gambir Campuran.
“Kita tidak tahu pasti apa penyebab harga Gambir kembali anjlok, tetapi beredar dimasyarakat kabar, kalau ada persoalan Pajak di India, kemudian turunnya nilai mata uang Rupe, di India,” sebut Camat Pangkalan Andri Yasmen.
Disampaikannya, masyarakat Kecamatan Pangkalan dan kapur IX, pada umumnya memiliki lahan Gambir. Bila harga naik seperti tiga minggu lalu, kondisi pasar dan daya beli masyarakat sangat tinggi.
“Kalau harga mahal, daya beli tinggi, pasar ramai. Meski turun, tetapi masyarakat masih bisa terupah dengan harga yang ada. Yang ditakutkan itu harga di bawah Rp 20 ribu perkilogram. Namun, dari informasi yang berkembang harga Gambir akan kembali turun, tapi kita berharap jangan sampai turun lagi, adaperlu naik kembali,” harap Camat ramah itu.
Penulis: Khatik