BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – BPD Bank Riau Kepri sejak awal menyakini bahwa unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan pemerintah daerah sangat besar, dan dianggap mampu dalam berkompetisi. Peluang ini selain akan memberikan stimulus bagi UMKM Riau dalam rangka peningkatan ekonomi. Upaya menggaet UMKM binaan pemerintah akan mampu mendongkrak kredit produktif di bank pembanguan daerah itu. Berikut petikan pernyataan Direktur Utama Bank Riau Kepri versus Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau.
IRVANDI GUSTARI
Direktur Utama Bank Riau Kepri
Saya melihat UMKM binaan pemerintah layak memperbaiki kesejahteraan perekonomian rakyat. Atas dasar itulah kami selaku perbankan daerah ingin menggandeng UMKM itu menjadi nasabah dengan membuka bilik khusus UMKM pada 2016 nanti. Selain itu masuknya UMKM akan memberi stimulus tersendiri bagi BRK untuk mengembangkan kredit produktif yang saat ini masih tergolong rendah, yakni hanya 25 persen. Sementara kredit non produktif ada 75 persen. Idealnya sama-sama 50 persen.
Â
Pengembangan kredit produktif ini tentu tidak terlepas tantangan. Saat ini tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah integritas dan resiko. Nasabah itu, tentunya harus terintegrasi sebelum mengajukan kredit. Ini factor utama. Semua langkah diambil untuk perubahan ini, tentu tidak akan mengesampingkan kredit nonproduktif. Makanya, itu akan terus berjalan dan dipertahankan. Hanya saja, angka dari kredit produktif akan melalui proses percepatan, sehingga jumlah kredit produktif akan lebih banyak lagi.
Sementara resikonya terletak pada jangkauan suku bunga. Jika suku bunga kredit konsumen hanya 3 persen. Maka, kredit produktif mencapai 5-6 persen. Langkah yang harus dipersiapkan adalah memanage agar resiko ini tidak berdampak terlalu besar dan lebih terpelihara.
DAHRIUS HUSEIN
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau
Salah satu cara untuk membangkitkan semangat kemandirian UMKM Riau harus ada integrasi satu sama lain. Termasuk dengan pihak perbankan. Tujuannya agar proses itu berjalan baik untuk menumbuhkan wilayah usaha baru. Kalau peluang itu ada di perbankan kita, kenapa harus mencari yang lain.
Selama ini kan, UMKM Riau yang stagnan hanyalah UMKM dadakan saja. Mereka bingung mau buka usaha apa. Lalu dicobalah, ternyata tak berkembang. Sebab tidak ada planing jelas dalam membuka UMKM itu.
Sejauh ini memang sudah ada UMKM yang di reschedule untuk pengembalian terhadap kredit UMKM yang bermasalah. Pembinaan itu dilakukan dalam upaya untuk memberikan peningkatan pengembangan unit usaha. Jika sudah ada potensi atau prospek bagus, maka akan diusulkan ke pihak perbankan agar dilakukan penambahan modal. Saya sudah intruksikan kabupaten/kota untuk mendata itu. Selain Bank Riau Kepri kita juga punya, Jamkrida. Saya sudah ketemu juga sama Dirut Jamkrida. Mereka mau bantu. (Melba)