BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUH – Siapa yang tahu akhir dari perjalanan seseorang di dunia ini. Begitu juga dengan dua orang bocah kakak adik, Caca (10), dan Rafli (7), pergi untuk selama-lamanya bersama hangusnya puing-puing bangunan rumahnya di Kelurahan Parit Rantang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Propinsi Sumbar, dalam kondisi berpelukan.
Caca yang masih duduk dibangku kelas III SD Negeri 28 Parit Rantang, dan adiknya Rafli masih kelas I SDN yang sama, masih tertidur nyenyak saat api besar menghanguskan rumah Gadang yang ditempatinya sekitar Pukul 4.30 Wib menjelang adzan shubuh, Rabu (2/03/2016).
Sedangkan ibu kandungnya Efi (40) saat mengetahui api mulai membesar berupaya keluar rumah untuk meminta pertolongan dari masyarakat sekitar, dan diduga panik sehingga tidak menyadari jika dua anaknya masih tertidur di dalam kamar di ujung rumah Gadang.
Sedangkan anak sulungnya Kiki (13), berhasil selamat setelah terjun dari jendala rumah Gadang dengan ketinggian 4 meter. Saat sampai di bawah, Kiki baru menyadari jika dua adik tercintanya masih tertidur dalam kamar Rumah Gadang.
Niat hati ingin menyelamatkan adik tersayang dari amukan api, namun api dengan cepat membesar dan akhirnya nyawa dua bocah yang masih duduk dibangku SD itu tidak terselamatkan.
Mengetahui dua anak masih berada di tengah kobaran api, Efi tak kuasa menahan kesedihan. Bahkan saat api padam, dan menemukan dua anak yang dilahirkannya dengan pertaruhan nyawa sudah tidak utuh lagi, Efi lansung pingsan.
Begitu juga dengan suaminya yang baru tiba dari Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota ikut pingsan karena tidak kuat menahan kesedihan melihat anak yang dibesarkannya dengan keringat pergi untuk selamanya dari kehidupan keluarga kecilnya.
Kini jenzah adik kakak itu sudah dimakamkan dipandam pekuburan keluarga. Caca, anak santun dan Rafli yang selalu menyonsong ayahnya disaat pulang bekerja, dan selalu mengambilkan piring untuk ayahnya Doni, saat mau makan, kini sudah tidak ada lagi.
“Caca anak yang santun dan tidak banyak tingkah. Kemudian Rafli sangat dekat dan sayang sekali kepada bapaknya, saya sering melihat ketika Bapaknya pulang selalu dikejar dan disalami kemudian juga lansung mengambilkan piring untuk makan bapaknya, anaknya baik,” sebut Uci, warga sekitar.
Seperti diketahui, api berhasil dijinakkan dalam kebakaran Rumah Gadang milik Dt. Penghulu Rajo Nan Data, setelah tim Damkar Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dibantu Damkar Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam dan Kota Padangpanjang.
Kuat dugaan api berasal dari konsleting listrik dari colokan TV, sehingga sempat meledak dan menimbulkan percikan api yang menyebabkan terjadinya kebakaran hingga merenggut dua nyawa bocah yang masih duduk dibangku SD.
Penulis : khatik