BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Lailatul Qadar itu, sebuah dambaan bagi umat muslim.Â
Malam dengan segudang berkah dengan ribuan kali lipat ganjaran pahala atas nilai ibadah yang dilakukan di malam itu.Â
Hanya di bulan inilah dia (malam itu) menyapa penghuni dunia.
Malam Lailatul Qadar itu, bukan sebuah malam yang pasti didapat bagi yang mengharapkan. Tapi malam itu pasti ada.Â
Al-quran begitu apik menjelaskan tentang Lailatul Qadar. Hanya insan dengan kesempurnaan jiwalah yang akan mendapatkan tamu istimewa itu.Â
Diceritakan dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW, dikunjungi malam mulia ini tatkala dia tengah berdiam diri di Gua Hira.Â
Baca:Â Kenapa Malam Lailatul Qadar Datang di Malam Ganjil Jelang Akhir Ramadan?
Saat dia melarikan diri, tersebab akan dibunuh oleh kaum kafir. Saat itu pula menjadi penentu dan mengubah seluruh kehidupan Rasulullah dan umatnya, ketika dia menemukan malam Lailatul Qadar.Â
Itulah kali pertama Rasulullah dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar. Ketika jiwanya telah mencapai kesuciannya, turunlah Jibril membawakan bingkisan dari Allah SWT tentang ajaran Islam.Â
Nabi Muhammad SAW dibimbing. Sehingga terjadilah perubahan total dalam perjalanan kehidupannya, bahkan umat manusia yang mengikuti ajarannya.Â
Dari kisah nabi itu, dikatahuilah bahwa Lailatul Qadar mustahil akan diraih kecuali orang-orang tertentu. Lain cerita jika Allah SWT berkendak lain.
Malam lailatul qadar diraih oleh manusia ketika dia telah siap dengan segala kebaikan dan kemuliaan hatinya.Â
Jadi, hadirnya malam yang akan mengubah perjalanan hidup seorang tersebut menuntut peran aktif manusia dalam beramal, beribadah, melakukan kebaikan untuk semua manusia, dan menyucikan jiwanya.
Tamsil (perumpamaan) dari datangnya Lailatul Qadar dapat ditafsirlan seperti seorang tamu agung berkunjung ke suatu tempat.Â
Tapi tamu itu hanya memilih seorang saja yang akan ditemuinya. Meskipun ada banyak orang lain yang sangat mendambakan bisa bertemu dengan orang agung itu.Â
Sebaliknya, ada orang yang sangat rindu ingin bertemu dengan tamu cintanya, namun ternyata yang cinta tidak ingin menemuinya. Begitulah Lailatul Qadar.Â
Itu sebabnya bulan Ramadan menjadi bulan kehadirannya, karena bulan ini adalah bulan penyucian jiwa.Â
Sebab itu, diduga oleh Rasulullah, lailatul qadar datang pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, seperti ditulis Fatoni Ahmad di situs resmi nu.or.id.
Allah SWT berfirman:
Malam lailatul qadar adalah malam datangnya keberkahan dan kemuliaan (QS Al-Qadr: 1). Malam yang lebih baik dari 1000 bulan (QS Al-Qadr: 3)
Ini memberikan jaminan kebaikan secara berkesinambungan, di mana malaikat turun ke bumi melimpahkan segala kemuliaan dari Allah SWT bagi hamba yang dikehendaki-Nya. (nuc/bpc3)