BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kelangkaan gas elpiji di Kota Pekanbaru kini kembali dikeluhkan. Kebutuhan bahan pokok rumah tangga itu perlahan seolah memaksa masyarakat untuk kembali ke minyak tanah.
Seperti yang diungkapkan Radiah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Rimbo Panjang ini lebih memilih menggunakan kompor lamanya dengan bahan bakar minyak tanah. “Daripada pusing mutar cari gas, sementara ini kita kembali keminyak tanah dulu. Jadi enggak mikirin gas langka,” ujarnya kepada bertuahpos.com sambil tertawa, Selasa (19/20/2015)
Meski Kota Pekanbaru mendapat jatah 486.583 tabung gas bersubsidi, bertambah dari kuota tahun 2014, dengan 420.000 tabung per bulan, atau ada penambahan sebanyak 66.583 tabung, masyarakat Kota Pekanbaru belum merasakan dampaknya.
Dia mengaku terkadang dia sempat kesal mengapa pemerintah tidak bisa mengatasi masalah kelangkaan gas elpiji. “Kami tidak tahu kalau pemerintah ada melakukan penambahan jumlah tabung. Tapi sepertinya juga tidak ada perubahan. Gas tetap saja langka,” tambahnya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sempat menyangkal kelangkaan gas elpiji dipasaran. DPRD Kota Pekanbaru berencana akan memanggil Disperindag Pekanbaru untuk melakukan pembahasan lebih lanjut. Pemanggilan dijadwalkan berlangsung pada Senin nanti.
“Dalam pembahasan itu, Kami akan tanyakan apa yang sudah dilakukan Disperindag selama ini, apa hasil dari sidak mereka kelapangan. Selain itu kami juga akan meminta data kepada mereka terkait berapa jumlah tabung gas elpiji 3 kg yang tersedia di Pekanbaru,†ujar Anggota komisi II DPRD Pekanbaru, Roem Diani Dewi Selasa (19/5/2015).
Dia melihat beberapa waktu belakangan gas elpiji 3 kilogram bisa dibeli di kantor camat dengan menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun hal ini dinilainya tidak efektif dan belum bisa mengurangi kelangkaan karena hanya sedikit masyarakat yang mengetahuinya. (melba)