BERTUAHPOS.COM (BPC), LIMAPULUH KOTA – Sejak tiga pekan terakhir, harga Gambir dan Karet di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, merosot tajam.
Harga Gambir sebelumnya mencapai Rp 75-80 ribu per kilogram. Kini harga gambir berkisar Rp 35-37 ribu per kilogram.
Tidak hanya Gambir harga karet juga merosot, dari Rp 9-10 ribu per kilogram, kini petani hanya menjual Rp 6-7 ribu per kilogram.
Belum lagi harga hasil tani lainnya seperti cabai, sayur dan gabah juga merosot. Bahkan harga padi masyarakat per kilonya Rp 4.000 rupiah.
“Dulu pernah naik, sejak beberapa minggu ini harga gambir turun. Begitu juga dengan harga karet. Sampai kini tidak kunjung naik, ini membuat kita semakin sulit,” sebut salah seorang petani Gambir, Verdi, Senin (7/8/2017).
Rendahnya harga hasil pertanian berpengaruh kepada daya beli. Kemudian juga akan berdampak kepada perputaran uang di tengah-tengah masyarakat.
“Sekarang terasa sulit. Hasil pertanian pada murah, tidak sebanding dengan pengeluaran, ya terpaksa menahan diri untuk berbelanja,” sebut Yas, salah seorang petani karet di Kabupaten Tanahdatar.
Padahal menurutnya, karet merupakan hasil tani yang utama di masyarakat. “Rata-rata masyarakat disini petani karet. Hasil karet jadi andalan masyarakat. Sekarang harganya murah, ditambah kondisi panas begini membuat getah karet sedikit,” cerita ayah dua anak itu.
Biasanya sebut Yas, dalam satu minggu melakukan penyadapan karet bisa menghasilkan 70 kg dalam 500 batang pohon karet. Tetapi karena musim panas yang terik sejak dua pekan terakhir mengakibatkan getah karet ikut kering.
“Kalau panas begini dapatnya sedikit. Biasa bisa 70 kg seminggu, kini hanya dapat 40-50 kg. Daun-daun karet juga pada gugur sehingga getahnya hilang. Harga murah, hasil pendapatan getah karet turun, ya pendapatan anjlok, apa yang dapat?,” cerita bapak muda yang sudah berprofesi sebagai petani karet sejak 20 tahun terakhir.
Petani karet dan gambir serta komoditi hasil tani lainnya berharap agar harga jual petani naik. Sehingga kesejahteraan petani yang dicita-citakan pemerintah bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. (bpc15)