BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Untuk menertibkan pasar kaget yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, Pemko Pekanbaru merelokasikan para pedagang ke Pasar Rumbai. Dalam waktu dekat pasar tersebut bakal diresmikan dan dihadiri langsung Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT.
“Tadi kita melakukan pemindahan pedagang pasar kaget. Dan sejak dari dua tahun terakhir kita sudah melakukan rencana pembangunan pasar di setiap kecamatan,†katanya saat ditemui bertuahpos.com, Sabtu (20/2/2016).
Untuk membangun pasar tersebut, Pemko sendiri telah membeli lokasi pembuatan pasar dan berlokasi di Kecamatan Rumbai. Dua minggu lalu pihak kecamatan dan pedagang sudah sepakat akan menempati lokasi pasar yang baru.
Meskipun hanya dengan sarana dan prasarana yang sederhana, para pedagang mulai hari ini akan pindah ketempat barunya tersebut. “Pemindahan mereka diawali dari kantor camat dan berjalan sekitar 500 meter menuju pasar tersebut,†sambung Firdaus.
Untuk jumlah pedagang yang direlokasi sebanyak 250 pedagang. Di tahun 2017 nantinya pemerintah kota Pekanbaru, kata Firdaus, pihaknya akan melakukan pembangunan fisik untuk pasar tersebut. “Saya harapkan ini dapat tumbuh berkembang,†tutupnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 252 Lapak berdiri diatas lahan seluas 1 Hektare tempat akan dibangunnya Pasar Tradisional Tengku Kasim di Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai. Di tempat tersebutlah seluruh pedagang pasar kaget yang ada di Kecamatan Rumbai akan dialihkan.
Selain itu, pengamat perkotaan Mardianto Manan mengatakan, dikarenakan pasar kaget sering kali memunculkan masalah baru, seperti menganggu ketertiban jalan dan menambah limbah atau sampah.
Ia mengatakan pemerintah Pekanbaru harusnya tidak hanya memperhatikan nasib pemilik modal semata. “Harus juga memperhatikan pasar tradisional. Jika pasar modern tidak diatur maka bisa menyebabkan tumbuhnya pasar-pasar kaget,” ujarnya.
Lihat saja di beberapa titik yang hingga kini belum teratasi oleh satuan kerja terkait. Kenapa muncul (pasar kaget)? Karena mereka ini tidak terakomodir, tidak ada sarana dan prasarana.
“Jika semua pasar tradisional dijadikan modern, bakal “meledaklah” pasar kaget, yang berisikan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berpindah-pindah. Akibatnya jalanan macet, begitulah terus,” sebutnya.
Penulis: Iqbal