BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tingginya tingkat konsumi masyarakat Riau terhadap daging diperkirakan naik hingga 300% sampai 400%.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Askardia Patrianov mengatakan, untuk ketersediaan daging karkas (daging panas) sendiri, pihaknya sudah mulai melakukan pemantauan ketersediaan di setiap rumah potong.
“Peningkatan jumlah permintaan itu biasanya terjadi H minus 10. Sekarang sudah agak lebih mudah karena Bulog juga diminta untuk melakukan penyediaan daging,” katanya, Selasa (6/6/2017).Â
Dia menjelaskan, dengan kebijakan seperti itu diyakini akan sedikit memberi ‘pendinginan’ situasi terhadap tingginya permintaan masyarakat terhadap daging. Kenaikan jumlah permintaan hingga 300% sampai 400% itu berdasarkan pengalaman 10 tahun terakhir menjelang lebaran.
Baca:Â Masyarakat! Waspada Daging Oplosan di Riau
Sementara untuk masalah harga tidak ada terjadi lonjakan yang signifikan. Dari harga pasar yang biasanya Rp 120 ribu, misal, terjadi kenaikan sampai Rp 150 ribu, itu adalah tindakan pasar yang wajar. Sebab harga tolak dari rumah potong saja sudah Rp 105 ribu sampai Rp 110 ribu.Â
“Asalkan kenaikan tidak di atas 25%, itu masih tindakan pasar yang wajar,” tambahnya. “Berdasarkan dari permintaan kenikannya paling sampai 4 kali lipat itu sudah maksimal,” ujar Patrianov.Â
Untuk diketahui, per Mei 2017 lalu, kebutuhan daging di Provinsi Riau sampai 153 ton/perminggunya. Mulai dari daging panas dan daging beku sendiri. Angka itu bertujuan untuk menstabilkan harga daging di pasaran. (bpc3)