BERTUAHPOS.COM (BPC)– Mudik memiliki keutamaan untuk menjalin silaturahmi pada saat Idulfitri. Namun, ternyata hari yang dianggap baik ini bisa menjadi sumber dari sesuatu yang buruk seperti yang kerap dialami pasangan muda yang baru menikah dalam menentukan waktu mudik.
Psikolog keluarga dari Lembaga Ilmu Terapan Universitas Indonesia (LPT UI), Mira D. Amir membenarkan hal tersebut. Bahkan Mira menegaskan keluarga muda yang masih belum dewasa biasanya belum memahami bahwa hakikat menikah adalah menyatukan dua keluarga besar.
“Kuncinya komunikasi yang baik juga kemauan memahami kondisi pasangan. Jadi tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi bahwa momen lebaran pertama adalah keluarganya yang paling penting untuk dikunjungi,” katanya.
Setelah memiliki komunikasi dan kompromi yang baik, pasangan muda harus menentukan pembagian yang pas bagi keduanya. Caranya bisa beragam dengan membagi tahun genap di tempat suami dan ganjil bagi istri atau dengan membagi porsi pada lebaran pertama dan kedua.
Namun jika semuanya sudah mencapai kesepakatan jangan sampai ada yang merasa dirugikan atau tidak puas dan menyimpan kekesalan sendiri. Di sini akan terlihat ketidakdewasaan tadi, di mana salah satu akan menganggap lebih penting dari yang lain.
Jika hal ini yang menjadi masalah, pasangan tersebut harus mengkaji lagi tujuan awal hidup bersama. Bahwa dalam pernikahan ada ‘kamu’ dan ‘aku’ yang masing-masing berasal dari keluarga yang berbeda dan kebanyakan dengan budaya yang berbeda. Semua harus dibagi porsinya dengan seimbang sesuai kadar kebutuhan pasangan satu keluarga tersebut.
Masalah lain timbul adalah adanya ketidakdewasaan dari orang tua suami maupun istri. Jika ini yang terjadi memang akan sedikit sulit, tapi sikap asertif atau menolak dengan cara yang baik bisa ditempuh disertai beberapa alasan kepada orang tua tersebut.
“Hal ini juga banyak ditemui, biasanya pada anak perempuan yang memiliki kedekatan emosional lebih kepada orang tua. Padahal dalam Islam saja anak perempuan yang sudah berstatus istri menjadi hak dan kewajiban sepenuhnya si suami bukan orang tua lagi,” kata Mira.
Sumber: Bisnis.com