BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK– Semestinya hari pertama masuk aktifitas di Sekolah Islamic Centre berjalan lancar. Namun Sekolah Islamic Centre Siak yang sudah memiliki asrama ini mesti terganggu aktivitasnya.
Menjelang senja ada yang terlihat berbeda. Tampak siswi yang tinggal di Asrama di hari pertama tersebut mereka dijemput dan dibawa pulang oleh orang tua masing-masing.
Pasalnya, fasilitas air tidak sesuai harapan dan membuat resah orang tua. “Tadi ditelepon anak, katanya minta dijemput, karena gak ada air,” ujar Rohana dari Dayun saat bertuahpos.com temui di lokasi.
Fasilitas yang tidak memadai tersebut sontak membuat kaget para orang tua. Sehingga banyak yang datang untuk menjemput. “Pas ditelepon tadi ya langsung kami siap-siap untuk jemput anak karena dibilang gak ada air mau mandi,” sambungnya.
Kekecewaan orang tua pun terlihat dari raut wajah mereka. Sebab dihari pertama anak dimasukan ke dalam asrama, tapi terkesan tidak ada ada persiapan yang matang untuk memberi kenyamanan bagi para murid.
“Dulu tak diwajibkan tinggal di asrama, sekarang wajib. Tapi kok malah kayak gini fasilitasnya, kalo emang belum siap menampung anak-anak ya gak usah dipaksakan dulu suruh tinggal diasrama,”ungkap kesal Yeni salah satu orang tua wali murid.
Yeni pun menambahkan, uang masuk asrama harus terlunaskan menjelang anak tinggal di asrama,”Disuruh lunasi semua, tapi untuk fasilitas aja ga jelas gini,”bebernya.
Untuk orang tua yang berada di Siak, memilih membawa anaknya pulang. Sedangkan yang berasal dari jauh memilih untuk tetap tinggal di asrama.
Anis, salah seorang siswi yang sempat berbincang kepada bertuahpos mengatakan,untuk sementara aktifitas asrama dikuburkan sedangkan sekolah masih tetap seperti biasanya.
“Iya kak, karena airnya ga ada, jadi aktifitas asrama dikuburkan, sekolah tetap seperti biasa,” sebut nya.
Disisi lain Ujang asal Bunga raya memilih membawa pulang anaknya. “Ya anak pada minta pulang, karena gak ada air, cemana mereka mau mandi dan bersekolah, biarlah kami antar lagi besok pagi.”ujarnya.
Hal senada pun diungkapkan Hermawan, memilih untuk membawa pulang dan mengantarnya bersekolah dipagi harinya.
“Iya, kami bawa pulang, besok diantar pagi kesekolah,”kata Hermawan.
Disisi lain, ibu Rima asal kilometer 25 memilih anaknya untuk tetap tinggal diasrama ,”Anak tinggal disini aja kak, soalnya jauh kali, ajap lah kito nak antar pagi-pagi kesekolah, untuk sementara biar nyari air galon nanti untuk Cuci muka,”katanya.
Pantauan Bertuahpos hingga senja, beberapa orang tua masih tampak duduk diteras menunggu kepastian. Sembari itu mobil masih terus berdatangan menjemput anaknya yang masih berada di asrama. Miss, sebuatan bagi para pengasuh asrama enggan untuk ditemui media.
Disisi lain terlihat dari bawah, asrama yang memiliki bangunan dua tingkat inipun menuai kritik dari para orang tua, sebab terlihat jendela lantai dua tidak diberi trali besi.
“Baru nampak ni, kalo dilantai atas tak ada tralinya, ini bahaya juga,”sebut Ujang.
Para orang tua pun akan melihat perkembangan selama satu minggu ini, jika nantinya tidak ada perubahan pihaknya akan membawa anaknya pulang dan meminta uangnya dikembalikan 50 persen.
“Kita tunggu ni kepastiannya, jika tidak ada kami mau bawa pulang anak dan minta uang dikembalikan 50%,”sebut Yeni.
Penulis : Ely