Seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Peri Akri kepada bertuahpos.com. “Daerah Riau berpotensi untuk mengembangkan sektor Industri kreatif, seperti di Siak. Meski menjadi daerah penghasil Migas (Minyak dan Gas) namun pemerintah daerah sudah memikirkan upaya untuk mengembangkan sektor pariwisata kelas nasional dan Internasional,” ujarnya Rabu (10/09/2014).
Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu membuat dan menambah ruang publik. “Untuk mengembangkan sektor industri kreatif pemerintah bisa memperbanyak ruang publik, seperti Gedung Purna MTQ saat ini. Nanti dari sana akan muncul efek ekonominya, seperti tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” sambungnya.
Dengan mengembangkan sektor industri kreatif, Riau tidak mesti menggantungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor Migas terus-menerus. Pasalnya sumber daya alam tersebut tak dapat diperbaharukan. “Butuh waktu ratusan tahun untuk Migas bisa kembali diandalkan Riau,” sebutnya.
Untuk itu pemerintah daerah mesti menggalakkan sektor ekonomi kreatif, melalui pengadaan iven-iven yang ada, seperti Gelombang Bono, Tour de Siak, Bakar Tongkang di Rokan Hilir, dan sebagainya. “Salah satu alternatifnya yaitu membangun iklim usaha industri kreatif selebar-lebarnya, bisa melalui iven pariwisata. Dan itu akan berpotensi sebagai sumber PAD jangka panjang,” tutupnya. (riki)
Â