Atiek Lubis, General Manager Hotel Pangeran
BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bekerja keras dan selalu melakukan inovasi merupakan prinsip hidup yang diterapkan oleh Atiek Lubis. Kini, hasil dari kerja kerasnya berbuah manis, sejak beberapa tahun terakhir Ia diamanahi jabatan karir tertinggi dalam dunia perhotelan yakni General Manager Hotel Pangeran Pekanbaru.
Memiliki paras cantik dan cerdas dalam mengelola hotel, semakin menjadikanya sukses dalam dunia perhotelan. Meski demikian, karirnya tidak datang begitu saja melainkan melalui proses dari titik nol. Sebelum memulai karirnya di dunia perhotelan, Atiek Lubis adalah seorang penyiar di Telelvisi Republik Indonesia (TVRI) di Palembang.
Namun seperti kata pepatah, jodoh, rezki dan kematian itu di tangan Tuhan. Berkisar dua tahun di dunia pertelevisian Atiek Lubis merubah haluan dalam karinya dan memilih terjun ke dunia perhotelan.
“Padahal saya tidak pernah berpikir sebelumnya untuk kerja di hotel. Tetapi saat itu ada penawaran untukk bekerja dihotel untuk menjadi humas, dan saya berpikir ini kesempatan untuk mencoba hal yang baru,” ujar Atiek Lubies
Padahal, Ia tidak memiliki latar pendidikan di dunia perhotelan. Namun hal itu tidak membuatnya merasa minder atau tidak percaya diri, tetapi justru membuatnya lebih bersemangat dan ingin secepat mungin bisa menguasai keilmuan perhotelan.
“Karena saya memiliki hobi berkomunikasi dan bertemu dengan orang banyak membuat saya sangat cepat beradaptasi dalam dunia perhotelan dan saya senang dengan pekerjaan baru saya,”imbuhnya.
Di dunia perhotelan karir pertama yang ia pegang sebagai sales hotel di Palembang. Semakin hari Atiek semakin tertarik dengan perhotelan, hingga hal ini membuat posisi yang dipegangnyapun cepat berubah.
“Saya sempat juga menjadi front office dan menjadi sales manager di beberapa hotel yang ada di Palembang,” terangnya.
Lebiih lanjut Atiek menerangkan, ada beberapa hotel yang sempat ia jajaki seperti Said Hotel Lampung, kemudian hotel bintang empat di Bandar Lampung dan Banjar Masin hingga akhirnya ia pindah ke Padang. Di Padang atiek tidak hanya fokus bekerja tetapi ia juga melanjutkan pendidikan S1 jurusan komunikasi.
Setelah dari Padang dan mendapatkan gelar sarjana komunikasi, kemudian ia pindah ke Pekanbaru dan melanjutkan karirnya di Hotel Pangeran Pekanbaru sebagai seorang General Manager hingga sekarang.
Meski sibuk dengan pekerjaan di hotel namun Atiek tidak lantas mengakhiri dunia pendidikanya. Atiek melanjutkan pendidikan S2nya kembali di Padang dengan jurusan komunikasi politik di UPI.
“Jadi saat S2 di Padang saya harus bolak balik dari PKU ke PDG tapi saya lalui saja dan hingga selesai Magister,”paparnya.
Alasan Atiek untuk melanjutkkan pendidikan S2 hanya untuk menghilangkan kejenuhan yang bosan dengan kesibukan di dunia perhotelan.
“Karena saya ingin memiliki dunia baru dan teman baru, dan saya pikir melanjutkan pendidikan S2 lah tempatnya,”katanya.
Bekerja di dunia perhotelan tentu memiliki banyak suka dan duka. Ia mengisahkan dulu padangan orang terhadap orang yang bekerja dihotel memang agak tabu atau kurang baik.
“Tetapi saya tidak pikirkan itu, yang saya pikirkan saat itu hanya kerja. Dan kita harus berinovasi termasuk dalam berkarir apalagi di hotel, dan kerja itu harus dinikmati. Semua saya lalui tanpa harus mempedulikan orang lain,”sebutnya sambil tersenyum kecil.
Satu hal yang unik dari Atiek yang memiliki hobi renang untuk menghilangkan stress. Sibuk di perhotelan lantas tidak membuat Atiek mengeyampingkan tugasnya sebagai seorang istri.
“Kita selalu bagi waktu dengan suami, kalau kita tidak ada acara kita kumpul bersama, terutama saat makan siang. Hal paling utama dalam keluarga adalah harus saling pengertian dan menjaga komunikasi,” lanjutnya.
Salah satu rahasia kesuksesannya dalam bekerja ialah optimal. Menurutnya, melakukan pekerjaan tidak boleh setengah-setengah, tetapi harus lebih maksimal itu. Ini yang disebut dengan loyalitas.
Selaku seorang general manager Atiek memiliki prinsip, mesti membuat SDM yang berkualitas.
“Semakin bawahan kita pinter lakukan pekerjaan, berarti kita semakin pintar mendelegasikan pekerjaan dan tidak perlu menunggu keputusan pimpinan,” katanya.
Ia pun memberi tips, sebagai seorang pimpinan mesti jeli dalam melihat potensi pada anggota. Jika karyawan ada melakukan kesalahan, maka harus ada evaluasi. Dan harus lihat apakah karyawan itu di tempatkan pada tempat yang benar atau salah.
Alasan Atiek tertarik bekerja di hotel sangat sederhana, yakni hanya ingin ketemu banyak orang, lebih dinamis, dan memiliki tantangan yang lebih.
“Pengalaman yang paling menarik adalah pujian dan komplen dari para tamu itu kita anggap menarik karena dapat membuat kita tumbuh dan memperbaiki diri,”terangnya.
Sedangkan pengalaman yang tidak meyenangkan dalam dunia perhotelan adalah ketika tamu hotel komplain karena belum tentu itu salah dari hotel tetapi tamu sudah marah.
“Hal itu kita hadapi dengan lapang dada, mendengarkan dan tidak emosi namanya kita bergerak di bidang jasa jadi harus bisa memahami psikologi orang lain,†tambahnya.(yogi)
Â