BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tumpukan sampah busuk masih bisa ditemukan di jalan-jalan Kota Pekanbaru. Bosan mengeluh warga bahkan ada yang berinisiatif membakar tumpukan sampah untuk menghindari berkembang biaknya lalat yang dapat menyebabkan penyakit.
Selain menimbulkan polusi udara, persoalan sampah yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sejak tiga pekan ini bisa membuat peluang mendapatkan Piala Adipura sirna. Artinya jika penghargaan tersebut tidak diraih tahun ini, sudah dua kali pemerintahan Firdaus-Ayat kehilangan gelar kota terbersih.
Seperti yang dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, Zulfikri. “Bisa dipastikan Pekanbaru ini gagal mendapatkan penghargaan adipura. Sampai siang ini saja belum ada tanda-tanda dapat surat dari Kementrian karena hari ini jadwal terakhir pemaparan di kementrian dan di hadapan dewan pertimbangan adipura,” kata Zulfikri, Jumat (24/06/2016).
Lepasnya penghargaan Adipura disebabkan banyaknya tumpukan sampah yang melanda Pekanbaru dan dipublikasi secara nasional. “Kita tak bisa pungkiri bahwa bom sampah ini sudah mencoreng nama Pekanbaru. Pesimis kita dapatkan penghargaan adipura, karena berita masalah sampah sudah terekspos secara nasional,” sebutnya.
Ia juga menyebut, kinerja Pemko Pekanbaru dalam kurun satu tahun menjadi sia-sia karena penghargaan adipura kembali tidak didapatkan. “Kita sudah capek-capek bersihkan sampah di Pekanbaru tapi hanya karena nila setitik jadi rusak susu sebelanga,” kata Zulfikri. (baca majalahbertuah.com : Realiti Adipura – Kota Pekanbaru)
Di samping itu sebenarnya, BLH Pekanbaru sudah mengirim surat ke Kementrian Lingkungan Hidup menjelaskan tentang persoalan sampah ini. “Surat yang kami kirimkan salah satu isinya meminta buk menteri memberikan pertimbangan lah. Ini kan bukan keadaan yang berkelanjutan tapi tiba-tiba. Jadi kalau bisa ada pertimbanganlah,” sebutnya.
Penulis: Riki