BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini masih belum mengetahui penyebab tingginya harga gula pasir dan Daging di pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus menfakui kenaikan harga ke 2 komoditi tersebut sudah berlangsung saat lebaran Idul Fitri kemaren. Namun penyebab mengapa harga komoditi tersebut tidak mengalami penurunan masih akan dilakukan penulusuran.
“Nanti kami bersama tim akan turun lagi ke pasar. Kita akan liat dan tanya langsung ke pedagang mengapa harga daging dan gula pasir masih bertahan diharga tibggi,” katanya kepada bertuahpos.com, Selasa (19/07/2016).
Dia menambahkan, setelah nantinya mendapatkan keterangan dari pedagang, Pemerintah Provinsi Riau akan kembali duduk bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), dan pihak distributor untuk melakukan intervensi harga kemuditi tersebut.
Langkah itu, menurut Firdaus diyakini efektif untuk melakukan pengendalian harga sejumlah komoditi kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional. Fenomena seperti ini memang biasa terjadi pada saat lebaran, namun tidak berlangsung lama.
“Kita khawatirnya memang ada sejumlah komoditi yang lagi langka. Atau bisa jadi sengaja disimpan dulu. Tapi pastinya kita lihat nantilah,” sambungnya.
Sebelumnya untuk ke 2 harga komoditi tersebut mengalami kenaikan pada saat menjelang lebaran. Harga daging bertahan di Rp130 per kilogramnya, dan harga gula Rp17 ribu perkilogramnya. Satu lagi komoditi yang juga tengah Meroket saat ini, yaitu harga ayam ras yang mencapai Rp30 ribu lebih per kilogramnya.
Penulis: Melba