BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau sudah usulkan penambahan frekuensi terbang untuk dua rute perintis. Rute tersebut yakni Pekanbaru-Tembilahan (Indragiri Hilir) dan Pekanbaru-Pasir Pengaraian (Rokan Hulu).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara Dishub Riau, Eddy Sukiatnadi kepada kru bertuahpos.com. “Hasil evaluasi jadi dua rute perintis Pekanbaru ke Pasir Pengaraian dan Pekanbaru ita usulkan penambahan frekuensi terbangnya,†katanya, Jumat (05/08/2016).
Pertimbangan usulan penambahan frekuensi dikarenakan dari sisi Seat Load Factor (SLF) meningkat. “Memang isian penumpangnya lumayan di atas 70 persen. Makanya kita usulkan, tetapi baru sebatas usulan,†sebutnya.
Saat ini Pekanbaru-Tembilahan (Indragiri Hilir) dua kali penerbangan dan Pasir pengaraian (Rokan Hulu)-Batam dengan satu kali frekuensi penerbangan. “Jadi penambahan satu kali, jadi yang dari dan ke pasir bisa dua dan Tembihan tiga kali,†katanya.
Seperti diketahui Kementerian Perhubungan mengabulkan lima rute perintis ke Riau dilayani oleh Maskapai Susi Air. Pesawat milik Menteri Susi Pudjiastuti kembali memenangi tender untuk melayani rute perintis yang disubsidi melalui APBN.
Selain dua rute perintis tadi, Susi Air juga menerbangi Pekanbaru ke Pasaman Barat dengan frekuensi satu kali terbang. Empat rute pulang pergi lain yang dilayani, yakni Dabo Singkep (Kepulauan Riau)-Pekanbaru tiga kali penerbangan. Lalu Pekanbaru-Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau) dengan frekuensi dua kali penerbangan dalam sepekan.
Untuk itu Eddy mengajak kepada seluruh stake holder yang berkecimpung di dunia wisata serta kepala daerah bisa memperkenalkan tiap rute perintis yang buka di Riau. Sehingga subsidi yang diberikan pemerintah tidak sia-sia. “Selain itu bisa membantu investor untuk melihat peluang bisnis di Riau lebih efisien, sebab selama ini untuk terhubung dari satu daerah ke daerah lain lewat jalur darat membutuhkan waktu ber jam-jam,” kata Edy.
Tentunya dengan market yang semakin potensial, bisa mendorong maskapai komersial membukap penerbangan rute-rute perintis itu. “Karena rute perintis ini hanya stimulan, tidak mungkin kita berharap subsidi terus,” katanya.
Penulis: Riki