BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Yoga Liandra, lelaki berusia 26 ini adalah salah satu pencinta kartun Spongebob Squarepants yang biasa ditonton anak-anak di televisi. Ternyata kecintaanya terhadap film kartun yang berkisah tentang kehidupan dalam laut itu menjadikan ilham bagi Yoga.
Nah, dengan berbekal pengalaman yang dimilikinya, diapun membuka usaha yang berlatar belakang tidak jauh dengan kecintaannya terhadap Spongebob. Kini, Suasana dari Bikini Bottom itu ia bawa dan kini berdiri di Jalan Delima, Panam Pekanbaru.
“Saya suka dengan Spongebob. Jadi coba buka usaha yang sama dengan di film kartun Spongebob itu,” katanya kepada kru bertuahpos.com, Selasa (19/07/2016).
Pria yang lahir di Medan Sumatra Utara, pada tanggal 08 Oktober 1990 itu, mengaku sejak menamatkan pendidikannya di Jurusan Akuntansi Universitas Sumatra Utara tahun 2013 lalu memang memiliki niat kuat untuk membangun usaha dan bisnis sendiri. Yoga tidak berminat sama sekali untuk ikut mengasah skill dan harus bekerja dengan orang lain.
“Jauh lebih enakan berbisnis lagi, apalagi dengan usaha sendiri,” tambahnya.
Belajar mandiri dalam berwirausaha sudah dilakoni Yoga sejak tamat kuliah dulu. Awalnya dia bergerak pada penjualan pakaian impor dari Bangkok. Usaha tersebut sempat berjalan selama lebih kurang 2 tahun. “Kalau usahanya yang seperti itu prospeknya kurang bagus,” sambungnya.
Setelah itu, Yoga vakum selama 4 bulan, sambil berfikir keras usaha apa yang menarik untuk dijalankan. “Kebetulan suka kartun, dan dilihat bisa jadi peluang kuliner juga. Kalau untuk Kota Pekanbaru peluang itu besar sekali, makanya kita coba,” ujarnya.
Dia yakin bergelut dengan usaha kuliner di Kota Pekanbaru lebih menjanjikan. Niat untuk membuka usaha kuliner itu akhirnya terwujud dengan bentuk The Kraby Patty ala Spongebob. Semua orang butuh makan, sejauh ini belum ada kendala berarti dalam menjalankannya usahanya.
Selama bergelut dalam usaha kuliner ini, bagi Yogalebih seru, karena tidak hanya satu barang yang diperagakan. Dia belajar banyak mengatur manajemen yang baik, sampai mendalami ilmu membuat makanan. Dari awalnya tidak bisa memasak, akhirnya memaksa Yogi untuk tahu cara menyajikan makan dengan baik untuk para pelanggan.
“Tantangan, pertama persaingan dengan maraknya kuliner, saya yakin untuk ngembangin usaha ini. Tentunya dengan inovasi dan ide-ide baru. Termasuk juga menjaga kualitas makanan walaupun harganya rendah,” tambahnya.
Penulis: Dilla