BERTUAHPOS.COM (BPC), BAGANSIAPIAPI – Dalam rangka meningkatkan kemandirian dan memanfaatkan potensi yang ada di desa yang akan berimplikasi pada pemerintah setempat, pemerintah pusat dan juga daerah terus berupaya melakukan berbagai program dan terobosan. Salah satunya dengan melalui adanya Badan Usaha Masyarakat Desa (Bumdes).Â
Hal ini juga yang saat ini sedang digenjot oleh Pemkab Rohil, yang mana beberapa waktu sebelumnya Sekda Rohil, Surya Arfan menargetkan bahwa pada tahun ini seluruh desa di Kabupaten Rohil memiliki Bumdes di masing – masing wilayahnya.Â
“Iya kita ingin seluruh desa memiliki Bumdes tahun ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pemkab Rohil melalui Dinas PMD terus melakukan sosialisasi dalam mewujudkan terciptanya kemandirian desa melalui adanya Bumdes tersebut. Sementara itu, berdasarkan data terakhir pada bulan Juli 2017 jumlah Bumdes yang tercatat di Dinas PMD Rohil, berjumlah sebanyak 23 Bumdes yang masih dalam tahap pembangunan awal.
Dalam memaksimalkan pengelolaan Bumdes, maka diperlukan dukungan dari segala pihak. Terutama penghulu ataupun kepala desa dan Badan Permusyawaratan Kepenghuluan (BPKep) beserta seluruh komponen desa terkait.Â
Hal ini turut dijelaskan oleh Kadis PMD Jasriyanto, melalui Iryan, selaku Kabid Pembangunan dan Pengembangan Desa (PPD) untuk perlunya peran maksimal dari pihak kepenghuluan di masing desa yang ada di Kabupaten Rohil dalam membangun dan mengelola Bumdes.Â
“Kita minta dan butuh dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan terutama kepada Datuk Penghulu dan BPKep untuk mampu membentuk di masing – masing desa dan melakukan pengelolaan Bumdes itu nantinya dengan baik, sehingga kemandirian desa itu akan tercipta, tentunya dengan melalui musyawarah desa melalui stake holder yang ada,” ujarnya.Â
Lebih lanjut, mengingat sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang paling utama di Rohil, Kabid Pengembangan dan Pembangunan Desa (PPD), Iryan mengimbau kepada seluruh Badan Usaha Masyarakat Desa (Bumdes) baik yang akan dibentuk maupun yang telah dibentuk untuk mampu bergerak dalam bidang pengelolaan kelapa sawit.Â
Melalui pengelolaan Bumdes yang baik di tiap desa dalam hal pengolahan kelapa sawit, Iryan berharap ke depannya setiap desa di Rohil memiliki masing – masing Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini yang dikelola secara oleh langsung desa, sehingga pada akhirnya akan berdampak baik untuk meningkatkan PAD Kabupaten Rohil.
Untuk informasi bahwa perkebunan kelapa sawit hingga saat ini merupakan salah satu komoditas utama yang ada di Kabupaten Rokan Hilir. Sehingga hampir di setiap lokasi di Rokan Hilir selalu ditemui perkebunan kelapa sawit. Wilayah perkebunan yang sangat luas di Kabupaten Rokan Hilir menjadi salah satu faktor pendorong tingginya produktifitas komoditas perkebunan.
Berdasarkan data terakhir dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Rohil pada Tahun 2016 akhir, tercatat untuk perkebunan sawit memiliki luas sebesar 281.793 Ha, sementara itu untuk posisi ke dua yakni perkebunan karet yang luasnya 25.830 Hektare yang mana saat ini paling banyak berada di Kecamatan Bagan Sinembah Lama, Bagan Sinembah Jaya, Bagan Simbah Raya dan Simpang Kanan. Sementara itu untuk perkebunan karet saat ini paling banyak berada di Kecamatan Pujud dan Kecamatan Tanah Putih. Luas ini jauh meningkat dibandingkan Tahun 2007 di mana luas areal perkebunan adalah 124.849 Ha dengan produksi 109.004 ton kelapa sawit.
“Kalau pengelolaannya baik bisa mendongkrak harga beli sawit masyarakat daerah. Bisa juga meningkatkan PAD desa dan paling penting berdampak juga terhadap PAD Kabupaten Rohil,” tandas Iryan. (adv)Â