BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Hari Kelapa Dunia, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), terpilih jadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Kelapa Internasional (International Coconut Exhibition) tahun 2017, di antara sejumlah Negara produsen Kelapa yang tergabung dalam Asean and Pacific Coconut Community (APCC).
Hamparan areal perkebunan kelapa seluas 429.694 hektare yang tersebar di 20 Kecamatan Kabupaten Inhil membuat sektor tersebut menjadi sektor unggulan untuk menopang dan menggerakan roda perekonomian masyarakat hingga daerah
Daerah Kecamatan yang memiliki hamparan areal perkebunan kelapa terluas di Kabupaten Inhil ialah Kecamatan Mandah dengan luas 55.216 hektare diikuti oleh Kecamatan Enok dan Kateman dengan luas masing – masing 44.753 hektare dan 37.739 hektare.
Luasnya areal perkebunan kelapa itu seakan menjadi sebuah ‘legitimasi’ bagi Daerah yang dipimpin HM Wardan untuk menggelar perhelatan akbar dan prestisius bertaraf Internasional dalam rangka memperingati Hari Kelapa Dunia.
“Ada banyak manfaat yang akan kita peroleh pasca penyelenggaraan International Coconut Exhibition 2017 ini, salah satunya ialah, penguatan identitas dan promosi daerah sebagai ‘Negeri Hamparan Kelapa Dunia,†ungkap Bupati Inhil, HM Wardan beberapa waktu lalu.
Hari Kelapa Dunia yang diperingati setiap tanggal 2 September, pertama kali digagas dalam sesi rapat di Vietnam pada tahun 1998. Tujuannya ialah untuk menghasilkan lebih banyak kesadaran akan pentingnya kelapa dan untuk menarik lebih banyak investasi di sektor ini demi kesejahteraan petani kelapa.
Dalam perspektif ekonomi, sebagai sebuah komoditas, penyelenggaraan Festival Kelapa Internasional diyakini akan mampu menarik dan mendatangkan investor ke Kabupaten Inhil yang pada akhirnya akan memberikan proteksi harga atas persaingan harga karena permintaan yang meningkat.
Hingga saat ini, diketahui produksi kelapa dari perkebunan kelapa rakyat, yang terdiri atas Kelapa Dalam dan Kelapa Hibrida mencapai 337.982.858 Kilogram. Jumlah tersebut berpuluh kali lipat banyaknya jika dibandingkan dengan daerah Kabupaten lainnya di Indonesia.
“Kita memiliki banyak persediaan kelapa untuk mengakomodir permintaan pelaku bisnis di bidang perkebunan kelapa. Dengan tujuan itu pula, kita berkomitmen untuk menjadi Tuan Rumah peringatan Hari Kelapa Se – Dunia ini,â€.
Namun, banyaknya persediaan Kelapa, dirasa masih belum berimbang dengan kehadiran industri di sektor hilir. Industri pengolahan kelapa menjadi produk bernilai ekonomis jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan produktifitas kelapa. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran bagi para petani kelapa yang beresiko memperoleh harga jual kelapa yang cenderung rendah.
“Maka, dari itu, tidak hanya terhenti pada kegiatan keprograman di hulu oleh Pemerintah Kabupaten saja. Kita juga berupaya melakukan hilirisasi di bidang perkebunan kelapa ini melalui penyelenggaraan Festival Kelapa Internasional,†terang Bupati Wardan. (ADV)