BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Ketua DPD Gerindra Riau, Taufik Arrakhman mengatakan pemilu pada tahun 2019 ini, beban dan dedikasi petugas KPU melebihi kondisi fisik mereka. Akibatnya, timbullah korban, baik meninggal dunia ataupun jatuh sakit.
Dikatakan Taufik, petugas KPU di TPS mempunyai jam kerja panjang, yang dimulai dari hari H pemilihan hingga keesokan harinya.
“Dedikasi kerja timbul, namun tak sesuai dengan kondisi fisik. Bayangkan saja, petugas itu harus bekerja mulai pukul 07.00 WIB pagi di tanggal 17 April itu, sampai pukul 12 siang esok harinya,” kata Taufik kepada bertuahpos.com, Selasa 23 April 2019.
Baca : 80 Orang Petugas KPU Meninggal di Seluruh Indonesia, 220 Lainnya Harus Dirawat
“Nah, mulai jam 7 pagi baru pelaksanan pencoblosannya, belum waktu persiapannya. Makanya ada korban yang timbul, baik meninggal dunia ataupun jatuh sakit,” tambah dia.
Sementara itu, data terakhir yang bertuahpos.com dapatkan dari KPU Riau, hingga kemarin ada 5 orang petugas KPU yang meninggal dunia. Sementara 19 orang lainnya jatuh sakit hingga ada yang harus dirawat di rumah sakit.
Lima petugas KPPS dan PPK yang meninggal dunia itu, pertama bernama Suratinizar, Ketua KPPS 02 Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan,Â
Kabupaten Bengkalis. Suratinizar meninggal kecelakaan pasca tugas. Kedua, Yansen Andrys David, Ketua KPPS TPS 5 kelurahan Bengkalis Kota, kabupaten Bengkalis, meninggal dunia akibat serangan jantung. Ketiga, Umar Banu, Ketua KPPS 16 Kelurahan Simpang Kanan, Kecamatan Simpang kanan, Rokan hilir.Â
Keempat, Ema, Anggota KPPS 1 Desa Bedeng Sikuran, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi. Ema meninggal dunia akibat Kecelakaa sepulang dari menjalankan tugas. Kelima, Faisal ST, Ketua KPPS TPS 01, Desa Kumantan, Kecamatan Bangkinang kota, Kabupaten Kampar. Faisal meninggal dunia tadi malam sepulang dari pleno penghitungan suara tingkat kecamatan. (bpc2)