BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), LIMAPULUH KOTA – Tokoh muda Sumatera Barat, H.Ekos Albar menilai, kemajuan teknologi disemua sektor kehidupan harus disikapi positif oleh generasi muda bangsa Indonesia. Dengan teknologi semua menjadi mudah dan cepat.
Tentu, pesan pengusaha muda dari Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) ini, pemuda harus dinamis dan peka terhadap kemajuan teknologi. Bila tidak Melek dengan kemajuan teknologi maka bisa dipastikan tergilas kemajuan zaman.
“Pemuda harus dinamis dan peka terhadap kemajuan teknologi, karena ditangan pemuda inilah terletak maju mundurnya bangsa kita. Berbicara tentang kemajuan tentu tidak akan luput dari unsur teknologi. Jadi pemuda harus ikut arus derasnya perkembangan teknologi dunia saat ini, pemuda harus menguasai teknologi untuk jadi pemenang,” sebut Ekos Albar, kepada awak media pada momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 ini.
Pertarungan dunia hari telah bergeser kepada teknologi. Negara-negara maju dan berkembang telah memiliki teknologi canggih disemua lini dan sektor kehidupan. Bila beberapa tahun silam, kampung, desa atau Nagari masih gelap dan hanya diterangi lilin, lampu cogok Mita dan obor.
Ibu-ibu rumah tangga memasak dengan menggunakan kayu bakar. Komunikasi informasi terbatas akibat jarak jauh. Bila ingin kemana-mana transportasi terbatas dan masih mengandalkan jalan kaki. Untuk mengolah lahan sawah dan pertanian masih mengandalkan cangkul dan tenaga Kerbau.
Hanya berselang belasan tahun, semuanya berubah drastis. Listrik masuk desa, komunikasi seakan tak berjarak dengan munculnya HP. Kaum ibu tidak harus susah lagi mencari kayu untuk memasak karena sudah bisa pakai listrik dan gas. Informasi begitu cepat tersebar melalui TV dan HP. Bahkan kini generasi muda Indonesia sedang berada dalam arus deras kemajuan teknologi.
Disampaikan Ekos Albar, kemajuan teknologi bak pisau bermata dua. Bisa berdampak negatif dan bisa positif. Tergantung siapa yang memainkannya dan siap yang mengawalnya. Bila dipegang orang yang salah, berfikiran negatif maka teknologi akan salah langkah dan guna.
“Hal ini tidak luput dari peran serta orang tua yang lebih dini mengajarkan tentang akhlaqul karimah, yang juga diajarkan dalam agama. Adapun landasan agama yang berpegang kepada iman dan taqwa tidak akan mampu diterobos pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi,” sebutnya.
Dampak negatif lain akibat berbagai kemajuan teknologi, muncul penyakit masyarakat, peredaran narkoba marak dan menyasar kaum muda. Pergaulan bebas remaja seakan tak pernah habis untuk dibicarakan. Setidaknya, inilah dampak kemajuan teknologi informasi dan bergesernya nilai-nilai, norma-norma dimasyarakat.
“Maka disamping iman dan taqwa pengawasan yang ketat dari aparat pemerintah tentu juga akan menjadi perisai bagi generasi muda agar tidak terserang oleh penyakit narkoba dan pergaulan bebas. Jadi generasi muda kita harus punya pondasi dasar yang dibentengi agama. Punya generasi yang menguasai teknologi dan memiliki akhlak mulia, taat beragama ini cita-cita kita,” pesan Ekos Albar untuk generasi muda Indonesia. (bpc15)