BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau ingin perusahaan yang bergerak disektor Migas di Riau untuk menjalin komunikasi aktif dengan pemerintah. Komunikasi ini berkaitan dengan target kenaikan lifting yang sudah ditetapkan pemerintah pusat sebanyak 825.000 barel perhari.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, angka lifting untuk tahun 2017 itu naik dibanding lifting tahun ini yang hanya 822.000 barel per harinya. Dia menyakini, bahwa pemenuhan lifting oleh perusahaan Migas ini bukan hal mudah untuk dilakukan.
“Komunikasikan kendala-kendalanya. Jangan diam saja. Supaya kami juga bisa membantu untuk mencapai target itu,” katanya, Selasa (20/12/2016).
Dia menambahkan jika pihak operator Migas mengalami kendala, maka hal itu harus segera teraelesaikan. Sebab dengan kondisi saat ini, pencapaian target tersebut harus menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan.
Andi Rachman menegaskan pencapaian itu untuk menggenjot produksi, perusahaan kerap menemukan kendala seperti masalah Analisisis Dampak Lingkungan ataupun permasalahan sengketa lahan. Selain itu, eksplorasi sumur baru juga memerlukan konsultasi dan perizinan dari pemerintah pusat.
“Untuk mengatasi kendala itu, perusahaan harus mampu menjalin kerja sama yang baik kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat,†kata Andi Rachman.
Pemprov secara instansi terus mendorong pihak setiap perusahaan untuk menggenjot produksinya. Karena dari data Pemprov Riau kontribusi sektor industri migas terhadap PDRB terus mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.
Seperti banyak diinformasikan sebelumnya, PDRB sektor migas pada tahun 2011 tercatat 24,73 persen, terus meningkat pada tahun 2012 mencapai 25,46 persen, tahun 2013 mencapai 26,57 persen, tahun 2014 mencapai 27,53 persen dan tahun 2015 mencapai 28,26 persen. Tahun ini, diprediksi akan menyentuh 29 persen meski pemerintah belum merilisinya secara resmi
Riau merupakan daerah penghasil migas terbesar dengan dominasi 40 persen dari total produksi secara nasional. Riau memiliki 8 wilayah kerja (blok) yang dikelola oleh beberapa perusahaan, PT Chevron Pacific Indonesia, PT Pertamina, PT Energi Mega Persada, PT Bumi Siak Pusako dan PT Sarana Pembangunan Riau.
Penulis: Melba Ferry Fadly