BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) yang akan berlangsung di Riau ternyata punya kesan tersendiri pagi pedagang di pasar tradisional. Ternyata mereka lebih update terhadap perkembangan ini.
Seperti yang disampaikan Ade, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Tradisional Palapa, Jalan Durian, Pekanbaru. Kepada bertuahpos.com dia tahu bahwa peringatan hari anti korupsi itu pertama kali dilakukan di luar Pulau Jawa.
“Kalau acara peringatannya saja, ya, bagus. Tapi percuma saja kalau tidak ada hasilnya,” ujarnya, Senin (05/12/2016).
Menurut pandangannya, peringatan HAKI di Riau menjadi salah satu tanda bahwa pemerintah harus berbenah diri dalam upaya memberantas korupsi. Termasuk pungutan liar yang saat ini hampir menular disemua sektor pelayanan publik.
“Terlalu banyak kasus korupsi di Riau ini. Bahkan sudah mendarah daging. Kenangan pahit tiga Gubernur Riau yang masuk penjara karena korupsi pasti tidak bisa hilang dari ingatan masyarakat. HAKI ini harus merubah persepsi itu,” ujarnya.
Sementara itu, Baiyah, pedagang sembako di pasar itu juga sepakat, peringatan HAKI, berujung pada perbaikan pola sikap pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
Masyarakat terbiasa menerima uang, karena sistem pelayanan pemerintah yang menuntut itu harus dilakukan. “Tidak etis rasanya kalau pemerintah juga menyalahkan masyarakat. Karena budaya seperti itu mereka yang ajarkan,” ujarnya.
Dengan HAKI, segudang perbaikan terhadap sistem pelayanan publik harus terealisasi sebagai wujud berhasilnya HAKI di Riau. Kalau pemerintah optimis, bisa berubah. “Kami apalagi,” tanbahnya. #HAKI
Penulis: Dilla