BERTUAHPOS.COM-JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Ekonom CIMB Niaga Winang Budoyo menyarankan agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi setelah Lebaran. Hal ini disebabkan ancaman inflasi yang tinggi sebelum dan saat Lebaran.
“Inflasi pada Juni hingga Agustus mengkhawatirkan. Sehingga akan lebih aman bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi pada September mendatang atau sesudah Lebaran,” kata Winang kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (13/5/2013).
Winang memerkirakan pemerintah hanya akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 22 persen dari harga saat ini. Sebab, harga tersebut dinilai aman terhadap ancaman inflasi di masa mendatang.
Pada Juni nanti, masyarakat sedang marak untuk libur sekolah, sehingga konsumsi diperkirakan akan melonjak. Begitu juga pada Juli mendatang saat ada puasa Ramadhan. Sementara Agustus, sebagian masyarakat Indonesia merayakan hari raya lebaran dan inflasi dikhawatirkan akan melonjak signifikan.
Jika pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada September mendatang, maka hal tersebut akan berdampak 0,07 persen ke produk domestik bruto (PDB) di tahun ini, khususnya dalam anggaran belanja.
“Selain itu juga akan berdampak pada kenaikan bunga perbankan, bunga acuan BI (BI Rate) akibat ancaman inflasi yang tinggi,” tambahnya.
Sore nanti, pemerintah berencana melakukan pertemuan DPR terkait rencana perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan khususnya terkait kebijakan harga BBM bersubsidi sekaligus kompensasi dari kebijakan tersebut.
Artikel terkait dapat dibaca dalam topik: Subsidi BBM untuk Orang Kaya? Â