BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Riau mengingatkan masyarakat untuk menahan diri melakukan vaksinasi di rumah sakit swasta, terutama kelas C.
Begitu juga dengan sejumkah apotek, klinik dan lainnya. Pasalnya, dugaan sementara, peredaran vaksin palsu sudah terjadi sejak lama di Kota Pekanbaru.
“Namun belum tahu jumlah dan pemasarannya. Kita ingtatkan agar masyarakat untuk selektif melakukan vaksinasi,” kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Riau Indra Ginting.
Selain itu, kepada pihak rumah sakit, apotek, klinik dan lainnya untuk mengutamakan kesehatan masyarakat. Karena efek vaksin palsu cukup buruk bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak.
“Gunakan vaksin biofarma, sesuai dengan yang dipakai pemerintah,” ujar Indra.
Sebelumnya, BBPOM Pekanbaru menemukan 2 vaksin palsu beredar di Kota Pekanbaru, diantaranya vaksin berjenis anti-tetanus serum (ATS) dan vaksin anti-bisa ular (ABS).
Vaksin itu didapat dengan cara membeli masing 10 umpul vaksin dengan harga Rp400 ribu. Pihaknya memperkirakan bahwa peredaran vaksin palsu dipekanbaru juga sudah belangsung sejak lama.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau meminta masyarakat untuk lebih selektif. Vaksin di Puskesmas dan Posyandu dinilai sangat aman dan terjamin karena vaksin langsung dari dinas kesehatan yang disalurkan Kementerian Kesehatan.
Masyarakat diminta mewaspadai rumah sakit swasta tipe C, klinik, apotek dan praktek dokter mandiri. Dirinya tetap menyarankan agar memakai vaksin dari Puskesmas dan Posyandu.
Disarankan, bagi anak yang mendapat vaksin palsu untuk dilakukan imunisasi ulang. Karena vaksin palsu tidak memberikan dampak kekebalan tubuh seperti vaksi asli pada umumnya. Vaksin palsu berisi cairan dan antibiotik yang sangat sedikit. Efek kekebalan terhadap tidak akan terasa jika diberikan.(yan)