BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Meski sempat mendapat kritikan terhadap pembangunan DPRD Riau dan disarankan untuk di renovasi, nyatanya pembangunan tersebut masuk di APBD Murni 2016. Pembangunan tersebut nantinya akan menelan anggaran sebesar Rp50 miliar.
Demikian yang dikatakan oleh Sekretaris Komisi D DPRD Riau Asri Auzar. Bahkan anggaran tersebut merupakan anggaran awal untuk pembangunan dan jika anggarannya tidak cukup maka boleh ditambah tahun depan, sampai pembangunan gedung tersebut selesai.
“Saya belum tahu pasti apakah gedung ini dibangun baru atau direnovasi dan saya juga belum melihat rincian kegiatan anggarannya. Tapi kita sudah anggarkan dianggaran awal untuk pembangunan gedung baru,” ujarnya.
Dirinya menilai, sudah selayaknya pembangunan gedung baru DPRD dilakukan. Ia menilai, ruangan yang ada sudah menyempit sejak bertambahnya jumlah anggota dewan yang dulunya dari 55 orang menjadi 65 orang.
“Belum lagi bertambahnya fraksi-fraksi yang ada di DPRD ini dari empat menjadi lima fraksi,” lanjutnya. Dengan adanya penambahan fraksi dan anggota dan ruangan sudah menyempit, membuat ruangan yang ada saat ini kurang maksimal untuk digunakan. “Sehingga akan mengurangi kinerja dewan dan sekretariat dewan sendiri,” jelasnya.
“Memang setiap pembangunan itu ada pro dan kontra yang terjadi. Namun kenyataannya gedung ini menurut saya sudah layak dibangun,” tutupnya.
Berita sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Riau Erizal Muluk turut mendukung dengan dibatalkannya pembangunan oleh Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya (Ciptada) Riau tersebut sangat didukung penuh.
Dirinya menilai, gedung yang ada saat ini masih penggunaannya masih bisa dimaksimalkan. Selain itu, ruangan-ruangan masih ada yang tidak dimanfaatkan. Sehingga, jika harus dilakukan penataan terlebih dahulu,bisa membantu kinerja dewan secara maksimal.
Politikus Partai Golkar tersebut menambahkan, jika dilihat dari usia gedung saat ini, gedung tersebut masih layak untuk digunakan.
“Tapi ya saat ini kurang pemeliharaan saja, ruangan banyak sekat dan banyak ruangan yang terbuang, lanjutnya. (Iqbal)