BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Limapuluh Kota-Payakumbuh bersama dengan Aliansi Mahasiswa Limapuluh Kota-Payakumbuh melakukan aksi demo di depan kantor KPU Kabupaten Limapuluh Kota Kamis (12/11/2015) sore. Dalam aksinya mahasiswa menuntut KPU transparan dalam penggunaan anggaran penyelenggaraan Pilkada senilai Rp 16.6 miliar dari APBD Limapuluh Kota. Kemudian mahasiswa juga menuntut KPU untuk giat mensosialisasikan Pilkada untuk menggurangi angka Golput.
Walau aksi yang berlansung selama dua jam dilakukan di tengah hujan deras, namun mahasiswa tetap lantang bersuara menyampaikan 6 tuntutan dan diantanya soal transparansi anggaran, dan sosialisasi Pilkada. Bahkan ironisnya mahasiswa mengaku tidak mengetahui secara baik soal Pilkada termasuk kapan dilaksanakan Pilkada. Akibatnya, mahasiswa menyebut KPU belum melakukan kegaitan sosialisasi secara baik.
“Kami menyampaikan tuntutan agar KPU melakukan sosialisasi soal Pilkada baik dimedia masa, elektronik dan sosial. Kemudian kami juga menuntut KPU untuk transparan dalam penggunaan anggaran,” jelas Koordinator aksi Femil Amri, dalam orasinya.
Meski mendapatkan pengawalan ketat ratusan polisi, namun mahasiswa tetap bersuara keras agar KPU menemuinya . Tidak beberapa lama, tiga Komisioner KPU Budi Mulya, Rina Fitri, dan Hadi Suhaimi, dengan pengawalan ketat Polisi menemui massa. Namun saat itu tiga komisioner KPU diminta massa untuk menandatangi 6 tuntutan yang disampaikan masa. Akibat dua Komisioner KPU lainnya sedang berada di Jakarta, maka dalam mengambil keputusan KPU tidak korun sehingga keinginan mahasiswa tidak bisa dikabulkan. Akhirnya aksi mahasiswa terus mendesak maju mendekati pagar pembatas KPU. Sehingga akhirnya perwakilan mahasiswa berdialog dengan KPU dalam ruangan kantor KPU. Setelah dialog selesai sekitar Pukul 17.00 WIB disepakati bahwa KPU menerima masukan soal sosialisasi.
“Kami terima kasih diangatkan, terutama soal sosialisasi sehingga mahasiswa kurang mengetahui soal pilkada. Kemudian soal transparansi anggaran mahasiswa bisa meminta melalui prosedur soal aliran dana program KPU,” jelas Komisioner KPU Budi Mulya.
Setelah mendengar itu, ratusan mahasiswa dapat menerima dan menjelang magrib demo mahasiswa bubar dengan damai di tengah guyuran hujan deras. (khatik)