BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Apa yang harus dilakukan kalau transit sampai 12 jam? Tengah malam pula. Membayangkannya saja sudah membosankan dan mengesalkan.
Kalau di negara ASEAN, bisa keluar bandara karena bebas visa, kalau negara yang harus pakai visa? Kalau 12 jam mungkin bisa keluar bandara, kalau 6 jam adalah waktu yang nanggung.
Mau keluar bandara terlalu mepet, di bandara saja juga membosankan tentunya.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat transit lama di bandara.
1. BelanjaÂ
Bandara biasa menawarkan barang dengan harga lebih murah di toko duty free atau bebas pajak. Kalau tidak belanja, toko–toko di bandara bisa membuat mata lebih segar sekadar window shopping atau cuci mata sehabis bosan di atas pesawat.
Kadang belanja di bandara transit membuat penumpang buta mata, apalagi belanja suvenir. Harus diperhatikan bujetnya, jangan sampai uangnya tersedot banyak hanya untuk belanja di bandara. Perhitungkan juga, jangan sampai terlalu banyak barang belanjaan hingga menyusahkan kita menentengnya saat jalan nanti.
2. Makan dan minum
Transit di bandara adalah kesempatan bagus untuk mencicipi makanan dan minuman khas lokal. Pastinya, banyak pilihan tempat menjajakan makanan dan minuman khas lokal di bandara walau biasanya agak mahal, tapi kadang uang yang dikeluarkan tidak seberapa dibanding dengan pengalamannya.
3. “Gadget”
Free Wi-Fi spot yang banyak di sudut–sudut bandara adalah cara paling murah meriah saat transit, istirahat sambil berselancar di dunia maya. Bisa chatting, skype, atau sekadar unggah status di jaring sosial. Cari permainan online menarik, mendengarkan musik, dan menonton film melalui internet.
4. BacaÂ
Membaca saat transit adalah pilihan favorit para penumpang pada umumnya. Disarankan bacalah buku yang ringan, seperti novel, komik, majalah, atau koran. Jangan baca bacaan yang berat. Kasihanilah tubuh kita, perjalanannya sendiri sudah melelahkan, apalagi sampai harus ditambah bacaan yang berat.
5. Menikmati fasilitas bandar udaraÂ
Cari tahu fasilitas apa saja yang ada di bandara transit, maksimalkan fasilitasnya, apalagi yang gratis. Di bandara–bandara besar di negara maju, biasanya banyak menyediakan taman, kursi tidur, Wi-Fi gratis, kursi pijat, sampai perpustakaan. Transit lama pun menjadi tidak membosankan lagi.
Agar tidak lupa saat menikmati fasilitas di bandara, pasang alarm di gadget atau jam tangan. Jangan sampai, keasyikan jalan–jalan dalam bandara yang luas, atau bahkan tidur atau ketiduran, membuat kita telat ke gate selanjutnya. Ingat baik–baik nomor dan posisi gate keberangkatan selanjutnya. Di bandara besar seperti di Hongkong, Dubai, atau Singapura misalnya, karena banyak gate-nya, kadang membuat para penumpang kesulitan untuk menemukannya.
6. Jalan–jalan keliling kotaÂ
Ada beberapa negara yang memperbolehkan tiket transit untuk keluar bandara walaupun negara asalnya tidak bebas visa, misalnya Korea Selatan. Kita cukup menunjukkan tiket transit ke petugas imigrasinya. Bandara juga memberikan layanan tur kota Seoul bagi pemegang tiket transit. Taiwan juga memperbolehkan pemegang visa Amerika Serikat untuk bisa mengunjungi negaranya, termasuk saat transit. Jika transit di negara ASEAN, kita bisa bebas keluar bandara karena bebas visa.
Penting diperhitungkan adalah waktu transit. Pastikan jalan–jalan ke kotanya tidak membuat telat kembali ke bandara. Perhatikan tingkat kemacetan dan transportasi tercepat antara bandara dan kota.
(kompas.com)