BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat ini seluruh travel agent di Pekanbaru mulai bergejolak. Pasalnya kini Lion Air mulai menerapkan pembelian bagasi di luar harga tiket. Hal ini bertambah parah dengan rencana Garuda untuk memberlakukan zero commission.
Â
Menanggapi hal itu, ASITA Riau pun melakukan diskusi guna membahas keberlangsungan travel agent dengan diberlakukannya aturan tersebut. Diskusi itu berlangsung pada hari Rabu, 9 Januari 2019 di Batiqa Hotel Pekanbaru.
Â
Dalam diskusi yang dipimpin oleh Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah itu, para anggota ASITA Riau lainnya pun mengaku sangat keberatan dengan rencana tersebut. Mereka meyakini dengan diterapkannya zero commission oleh Garuda dan pembelian bagasi oleh Lion Air nantinya akan berdampak pada eksistensi travel agent.
Â
“Kita perlu audiensi dengan pihak maskapai. Masalah Lion Air juga harganya sekarang hampir sama dengang Garuda, ditambah lagi bagasi,” ungkap Jul salah satu anggota ASITA Riau.
Â
Â
Jul menambahkan, kalau aturan itu diterapkan maka diiprediksi tahun ini akan menjadi berat untuk tour dalam negeri. “Bisa jadi nanti tamu-tamu saya bergeser. Mereka lebih memilih ke luar negeri karena lebih murah. Kenaikan tiket dan bagasi Lion itu juga bisa jadi dapat turunkan jumlah wisatawan ke Riau,” sambungnya.
Â
Hendri anggota ASITA Riau lainnya pun mengatakan hal yang senada. Dia berharap, berdialog dengan pihak maskapai akan mendapat penjelasan terkait aturan tersebut. Â
Â
“Kita harus tahu apakah pihak maskapai banyak utang di luar negeri. Yang perlu kita tanya dulu ke maskapai soal harga ini. Dasar kita ya di UU UMKM itu. Berdasarkan UU UMKM, kan bagaimana agar kita bisa tetap eksis.Kenapa diterapkan seperti ini?” imbuh Hendri.
Â
Menanggapi masukan dari para anggota ASITA lainnya, Dede pun menyetujui untuk melakukan audiensi dengan kedua pihak maskapai. “Rabu depan kita akan undang pihak maskapai untuk menindaklanjuti aturan ini,” putus Dede.
Â
ASITA Riau pun sepakat jika tidak ada tanggapan dari pihak maskapai, maka mereka akan memberikan gejolak dan bahkan melakukan no selling.
Â
Dede pun berharap agar kebijakan zero commission ini tidak diberlakukan. Artinya jikapun harus diberlakukan setidaknya jangan zero commission karena itu akan memberkatkan perusahaa travel agent.Â
Â
Dikatakan Dede bahawa pola bisnis travel agent adalah jualan tiket. Sementara jika diberlakukan zero commission dari penjualan tiket, artinya perusahaan biro perjalanan tidak dapat pendapatan apapun.  Dengan kebijakan seperti ini, menurutnya pihak maskapai Garuda dianggap sengaja mematikan bisnis penjualan tiket travel agent. “Mati usaha travel agen kalau begitu,” katanya.
Â
Sementara itu, saat ini juga muncul desas desus di kalangan travel agent, bahwa maskapai Citilink juga akan melakukan hal yang sama dengan Lion Air, terhitung mulai tanggal 12 Januari 2019. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Citilink terkait hal itu. (bpc10)