BERTUAHPOS.COM — Starship adalah pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk menjadi sistem transportasi antar planet, dengan kemampuan mengangkut manusia dan kargo. Roket ini diklaim mampu membawa hingga 100 penumpang atau 150 ton kargo, berkat mesin Raptor yang sangat efisien.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa ledakan roket Starship milik Elon Musk yang terjadi tahun lalu telah menciptakan lubang di atmosfer.
Pada tahun lalu, Starship mengalami kegagalan setelah empat menit diluncurkan dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas. Roket superberat tersebut meledak pada ketinggian 56 mil setelah tahap pertama terpisah dari tahap kedua.
Beberapa menit kemudian, bagian yang selamat dari pesawat tersebut mencapai ketinggian 93 mil sebelum terbakar. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal; Geophysical Research Letters dan dikutip dari Futurism, ledakan ini menciptakan celah di atmosfer.
Ledakan tersebut menciptakan lubang sementara di ionosfer, bagian atmosfer atas yang berisi partikel-partikel bermuatan yang kehilangan elektron akibat radiasi matahari. Ionosfer membentang sekitar 50 hingga 400 mil di atas permukaan bumi dan membentuk batas akhir antara Bumi dan ruang hampa.
Kecepatan Starship yang melaju lebih cepat dari kecepatan suara menghasilkan gelombang kejut akustik berbentuk kerucut melalui wilayah ionosfer.
“Amplitudonya sangat besar, tetapi yang paling tidak terduga adalah adanya banyak osilasi dan gelombang tersebut menjalar ke arah utara,” ungkap Yury Yasyukevich, fisikawan atmosfer di Institut Fisika Surya-Terestrial Rusia, kepada kantor berita TASS.
Gelombang suara yang dihasilkan dari ledakan tersebut menyebabkan elektron di sekitar area tersebut “menghilang,” menetralkan muatan atom dan menciptakan lubang ionosfer yang membentang hingga 1.200 mil.
“Ini adalah pertama kalinya deteksi lubang non-kimia di ionosfer akibat ledakan buatan manusia terdokumentasi,” jelas Yasyukevich.
Peneliti juga mengungkap bahwa lubang tersebut kini telah pulih. Meskipun peristiwa ini tergolong unik, gangguan pada ionosfer akibat peluncuran roket sebenarnya umum terjadi.
Gas buang dari peluncuran roket sering menyebabkan atom terionisasi bergabung kembali dan kehilangan muatannya. Fenomena alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menciptakan gangguan serupa di ionosfer.***