“Jika Anda butuh motivasi, ilmu atau cara untuk sukses dalam kehidupan, film yang dibintangi aktor hollywood ini sangat pantas Anda tonton. Entah Anda seorang pencari kerja, seorang karyawan, sales, negosiator, ayah, istri atau Anda sosok yang (merasa) bermasalah, film ini untuk Anda. Jangan mengeluh dulu dengan masalah Anda, apapun itu. Pastikan Anda menonton pursuit of happyness terlebih dahulu” sebuah film inspirasi
BERTUAHPOS.COM – Sebelum membaca film fenomenal yang di angkat dari kisah nyata ini, ada baiknya kita jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Pernahkah Anda ditinggal istri karena Anda seorang salesman?
- Pernahkah Anda di penjara karena tak mampu membayar denda parkir?
- Pernahkah Anda mengecat rumah kontrakan Anda, sebagai kompensasi perpanjangan penundaan pembayaran sewa kontrak?
- Pernahkah Anda dikejar supir taxi karena tak punya uang membayar taxi? Dan juga kejar – kejaran dengan orang gila?
- Pernahkah Anda disuruh – suruh oleh senior dalam sebuah program magang dan Anda harus menikmati itu?
- Pernahkan Anda di usir dari kontrakan atau wisma karena tak mampu membayar sewa, dan seluruh barang Anda dikeluarkan?
- Pernahkah Anda menginap di toilet bersama anak Anda karena tak lagi memiliki uang?
- Pernahkan Anda menginap di penginapan sosial dan berpindah – pindah karena sama sekali tak memiliki uang?
- Pernahkah Anda di tabrak mobil karena mengejar orang gila yang membawa barang Anda?
- Dan pernahkah Anda lari hingga beberapa blok, kemudian menemui para direksi sebuah perusahaan tuk wawancara dengan pakain lusuh penuh cat, plus belum mandi?
- Atau yang satu ini, pernahkah Anda ‘menjual’ darah Anda untuk mendapatkan beberapa rupiah agar tetap bertahan hidup?
Nah, jika Anda belum pernah mengalaminya atau hanya satu dua saja dari pertanyaan itu, maka lanjutkan untuk membaca (menonton film inspirasi) resensi ini. Kenapa? Karena semua pertanyaan diatas ada di dalam film berjudul persuit happyness ini.
Ya, cerita film pursuit of happyness ini dimulai tahun 1981 di Kota San Fransisco, Amerika Serikat.
Pria bernama Chris Gardner memulai kisahnya dari menjual scanner kepadatan tulang. Chris menginvestasikan seluruh uang yang ada untuk menjadi seorang salesman.
Disinilah kisah menarik itu di mulai. Bak kata orang, jika Anda seorang sales maka bersiaplah menerima penolakan dan penolakan.
Namun, perihnya hidup Chris dengan berbagai penolakan tak membuatnya pesimis, Ia tetap optimis. Ini terlihat dari cuplikan seorang dokter yang menolak prodaknya dengan mengatakan itu (barang) tidak perlu dan mahal. Lantas apa jawabannya? Chris Gardner menjawab, mungkin Anda lain kali (membeli-red) akan membelinya dan terima kasih banyak.
Film bergenre drama di tahun 81 itu, kehidupan Chris dan istri bersama seorang anaknya, mulai mengalami kesulitan yang luar biasa.
Bagaimana tidak, rumah kontrakan sudah beberapa bulan tidak dibayar. Prodak scannernya juga tidak laku terjual.
Bahkan meski istri kerja sebagai buruh dengan dua kali shift kerja, kebutuhan rumah tangga Chris tetap belum terpenuhi hingga istri meninggalkan suami bersama anaknya.
Pelajaran terbaik bagi seorang sales di tunjukkan oleh Will Smith, actor yang memerankan Chris Gardner. Sebagai seorang sales, Chris memperlihatkan semangat dan antusias dalam menjual prodak – prodaknya, sekalipun yang diterima penolakan.
Seorang yang mengaku sales, layak belajar dari film ini, film inspirasi.
Singkat cerita, perubahan hidup Chris dimulai pertemuannya pada seorang pialang pasar modal yang tanpa sengaja bertemu di sebuah kantor sekuritas, Dean Witter Reynodls.
Layaknya orang cerdas yang ingin belajar, Chris bertanya kepada sang pialang yang baru keluar dari sebuah mobil mewah berwarna merah.
Pertanyaanya sangat luar biasa, hanya dua pertanyaaan yang langsung to the point.
Apa kerjamu? Dan bagaimana kamu mengerjakannya?
Ketika sang pialang menjawab ia seorang makelar saham, Chris melanjutkan pertanyaannya dengan bertanya, tentu untuk menjadi sepertinya harus berpendidikan tinggi.
Yang mengejutkan, sang makelar atau pialang tersebut membantahnya dan mengatakan tidak harus begitu karena yang terpenting kamu bagus dengan angka dan manusia (cerdas dalam angka-angka dan (berhubungan cerdas dengan).
Dialog singkat itu membuat Chris mulai tertarik dengan dunia saham, dan bahkan sejenak (ditempat itu) ia menikmati suasananya dan sampai bertanya kepada dirinya sendiri, kenapa saya tidak bisa seperti itu? Maksudnya, kenapa mereka – mereka bisa bahagia dan kaya, sementara saya tidak?
Orang sukses sangat cendrung menerima berbagai penolakan, sinisme, celaan dan bahkan dari orang terdekat. Seperti yang dialami Christ, ketika memberitahukan kepada istri bahwa ia akan mengajukan permohonan kerja dengan magang terlebih dahulu, sang istri mencelanya. Meski demikian, Christ tak patah arang, Ia tetap melanjutkan keinginannya.
Di berbagai cuplikan film great sepanjang masa ini, terdapat banyak pelajaran. Misalnya bagaimana tindakan Chris yang ceroboh, keberanian yang konyol dan sikap kejujuran yang luar biasa.
Tidak itu saja, kehebatan film ini memperlihatkan sisi positif (ilmu) dalam praktek menjual diri, mempromosikan diri, bagaimana membaca gesture orang atau apa yang ada di benak lawan bicara kita.
Chris nyaris tak mengeluh, tetap optimis dan bergerak maju. Chris juga pernah kejar – kejaran dengan tukang taksi karena tak mampu membayar taksi, kejar – kejaran dengan dua orang pengamen yang membawa scannernya hingga mengejar orang gila. Unik, menarik dan penuh makna.
Ada lagi yang tak kalah hebat, Chris dipenjara semalam karena banyaknya tagihan denda parkirnya, hingga menghadap para direksi dalam proses wawancara kerja dengan pakai penuh cat dan berbau.
Memang dalam film ini tidak menampilkan bagaimana proses Chris menjadi milyarder setelah ia diterima kerja di sebuah sekuritas. Namun, bagian proses hingga Chris mulai bekerja di pasar saham, adalah sesuatu yang sangat bernilai, penuh makna dan banyak pelajaran penting kehidupan.
Jika Anda seorang sales, jika Anda seorang negosiator, pekerja, profesional atau bahkan pengangguran, film ini sangat pantas untuk di tonton. Bahkan jika Anda seorang suami, istri atau orang tua, film yang dibintangi Will Smith bersama sang anak, juga sangat layak di tonton. Â So, mari mengutip pelajaran dari Pursuit of Happyness.
Berikut kutipan – kutipan dari Film Pursuit of Happyness, film inspirasi
Kutipan penting bagi pelamar kerja
“Saya tipe orang yang jika anda tanyakan suatu pertanyaan padaku, dan saya tak tahu jawabannya, saya akan memberi tahu anda bila saya tak tahu. Namun saya bersumpah bahwa saya tahu cara menemukannya, dan saya akan temukan jawabannya”
Kutipan sang ayah kepada anaknya
“Jangan biarkan orang yang memberitahumu, kamu tak bisa lakukan sesuatu, sekalipun saya (ayah)”
“Kamu punya impian, kamu harus melindunginya”
“Orang tak bisa melakukan sesuatu sendiri, mereka ingin minta kamu tak melakukannya”
“jika kamu inginkan sesuatu, raih saja. Titik”
Kutipan sang anak penuh makna
“suatu hari, seorang lelaki tenggelam dalam air. Kemudian sebuah perahu lewat dan mengatakan, apa kamu perlu bantuan? Lelaku itu bilang, tidak, terima kasih. Tuhan akan menyelamatkanku. Lalu perahu lain datang dan mengatakan, apa kamu perlu bantuan? Dan lelaki itu masih berkata, tidak, terima kasih. Tuhan akan menyelamatkanku. Lalu dia tenggelam dan dia masuk surga. Lalu sang lelaki berkata, Tuhan, kenapa Engkau tak menyelamatkanku? Dan Tuhan menjawabnya, aku kirimkan kamu dua perahu besar, kamu tolol!
Pursuit of Happyness
Rilis : 15 Desember 2006 (USA)
Sutradara : Gabriele Muccino
Lagu : A Fathers Way
Pemeran : Will Smith, Jaden Smith, Thandie Newton