BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau meminta kepada masyarakat untuk lebih membuka pemikiran mengenai penghentian kebijakan PSBB di provinsi ini.
“Kami melihat ini banyak disalah artikan oleh masyarakat. Mereka menganggap penghentian PSBB berarti masyarakat kembali bebas beraktivitas seperti biasa. Masyarakat Riau belum bebas dari COVID-19,” kata Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution.
Dia menegaskan bahwa pengertian itu salah. PSBB dihentikan untuk menuju new normal. Dimana protokol kesehatan tetap harus dikedepankan dalam menjalani setiap aktivitas masyarakat. “Kelonggaran jangan diartikan kebebasan,” sebutnya.
New normal sejatinya mengarahkan masyarakat untuk siap dengan kehidupan baru. Artinya aktifitas sosial kemasyarakatan dilakukan dengan tidak biasa. Yakni tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan lainya sesuai himbauan pemerintah.
“Jadi penghentian PSBB itu bukan serta merta masyarakat bisa lansung bebas beraktifitas. Tapi menuju new normal yang mengarahkan masyarakat pada kehidupan baru yang sebelumnya belum dibiasakan oleh masyarakat. Seperti terus menggunakan masker saat beraktifitas,” katanya.
Kesalahan dalam mendefinisikan new normal diyakini akan berakibat fatal di tengah wabah COVID-19 di Riau masih “bergentayangan” dan menyasar siapapun sebagai inang dari virus ini.
“Kita harap kedepan masyarakat tidak salah artikan lagi dan bisa memahami maksud dari new normal ini yang tujuannya tetap mencegah dan memutus penyebaran virus corona atau Civid-19,” jelasnya. (bpc3)