BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota Bawaslu Riau, Neil Antariksa membenarkan bahwa kalangan mahasiswa paling berpotensi untuk tak gunakan hak pilihnya di Pemilu 17 April 2019 nanti.
Dikatakan Neil, mahasiswa itu sudah cukup umur dan akan sudah tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun, yang menjadi masalah adalah para mahasiswa ini tercatat di kampung halaman masing-masing.
“Sementara mereka belajar atau studi di kota lain. Nah, mereka memang berpotensi tak gunakan hak pilihnya,” jelas Neil kepada bertuahpos.com, Kamis 7 Februari 2019.
Salah satu penyebab mahasiswa ini tak gunakan hak pilihnya, lanjut Neil, adalah kurangnya pemahaman mereka kemana harus melapor jika harus memilih di kota tempat studinya. “Faktanya di lapangan, banyak yang tak tahu harus melapor kemana, jika ingin memilih,” tambahnya.
Neil juga mengatakan pihaknya mendesak KPU Riau agar secara aktif mendata masyarakat yang pindah memilih, terutama mahasiswa dan pekerja yang bekerja diluar wilayah domisilinya.
Baca:Â Pemilu 2019, Mahasiswa Berpotensi Golput Paling Tinggi?
Sebelumnya, Dosen Universitas Brawijaya, Andhyka Muttaqin mengatakan mahasiswa paling berpotensi untuk golput pada pemilu 2019. Alasannya sederhana, para mahasiswa ini tak bisa pulang kampung saat hari H pemilihan, padahal mereka terdaftar di kampung.
Andhyka kemudian mencontohkan Universitas Brawijaya yang mempunyai mahasiswa 60 ribu. Jika sebagian besar mempunyai rumah di luar kota, dan mereka tak pulang untuk memilih, maka akan ada puluhan ribu mahasiswa yang tak menggunakan hak pilihnya.
“Itu baru di satu universitas. Indonesia ini punya banyak universitas dan perguruan tinggi. Data terakhir menunjukkan jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia 5 juta orang. Bayangkan kalau separuhnya tak memilih dengan alasan tak bisa pulang kampung,” pungkas dia. (bpc2)